Sukses

Paling Kompetitif, Selisih Suara Pilkada Jatim Diprediksi Tak Besar

Beberapa lembaga survei memaparkan hasil berbeda soal Pilkada Jawa Timur 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa lembaga survei memaparkan hasil berbeda soal Pilkada Jawa Timur 2018. Litbang Kompas mencatat elektabilitas Khofifah-Emil mencapai 44,5 persen atau unggul tipis dari saingannya, Saiful Yusuf-Puti Guntur, yang mencapai 44 persen.

Sebaliknya, Indo Barometer menyebut jarak elektabilitas kedua kandidat terpaut jauh. Elektabilitas Saiful Yusuf atau Gus Ipul dan Puti menembus 45,2 persen, sementara Khofifah-Emil 39,5 persen.

Lembaga survei lain juga memaparkan hasil berbeda. Perbedaan hasil riset versi masing-masing lembaga survei termasuk The Republic Institute, Poltracking, PolMark Indonesia, Charta Politica, dan KedaiKopi, ini membuktikan bahwa pilkada yang menghadirkan dua kader Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul ini sangat kompetitif.

"Situasinya sangat kompetitif dan persaingan semakin ketat. Siapa pun kandidat yang menang, selisihnya tidak akan besar," ujar peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC), Surochim Abdussalam, Minggu (22/4/2018).

Dosen dan peneliti Prodi Komunikasi Fisip Universitas Trunojoyo, Madura, ini menilai, dalam situasi seperti ini masih sangat sulit memprediksi pemenang pilgub. "Semua serba mungkin terjadi," ucapnya.

Bagaimana jika sengitnya peta pertarungan dan prediksi pemenang Pilgub Jawa Timur dilihat dari sudut berbeda, yakni dari sisi perolehan suara parpol pada Pemilu 2014? Dilihat dari jumlah suara (Pemilu 2014) masing-masing parpol pengusung, maka pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak hanya meraih 8.411.738 suara, sedangkan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno unggul 10.894.120 suara. Asumsi jumlah perolehan suara kedua paslon itu minus suara PBB 221.951 suara.

Dari jejak digital hasil Pemilu 2014 di Jawa Timur, terdapat 30.447.008 DPT (Daftar Pemilih Tetap) dengan suara sah mencapai 19.527.809 pemilih. Sisanya golput atau suara tidak sah.

Sementara angka kemenangan Gus Ipul-Puti (10.894.120 suara) itu didapat dari perolehan suara parpol pengusung, yaitu PKB (20): 3.730.357 suara, PDIP (19): 3.695.393 suara, Gerindra (13): 2.475.730 suara, dan PKS (6): 992.640 suara.

Adapun rincian total suara Khofifah-Emil berasal dari Partai Demokrat (13): 2.354.205 suara, Golkar (11): 1.826.575 suara, PAN (7): 1.211.194 suara, PPP (5): 1.208.275 suara, NasDem (4): 975.707 suara, Hanura (2): 730.765) suara, dan PKPI (non-kursi): 105.017 suara.

 

2 dari 2 halaman

Pemilu dan Pilkada Tak Sama

Hasil Pemilu 2014 tidak bisa memprediksi hasil pilkada. Menurut Surochim, antara pemilu legislatif (pileg) dengan pilkada langsung itu tidak sama.

"Pendapat saya, saya rasa tidak relevan. Situasi terus berubah, dan pileg berbeda dengan pilkada langsung," tegasnya.

Apalagi jumlah DPT 2018 juga mengalami perubahan. DPT yang ditetapkan KPU pada Jumat (20/4) sore lalu, mengalami penurunan. DPT 2018 mencapai 30.155.719 pemilih, terdiri 15.315.352 pemilih perempuan dan 14.840.367 pemilih laki-laki.

"Apalagi sering berbeda dan tidak selalu linier antara pilihan dalam pileg dengan pilkada langsung. Situasi amat dinamis," ucapnya.

Menurut Surochim, semua hal bisa terjadi dalam perang perebutan takhta gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur yang akan dihelat 27 Juni 2018.

"Dan Pilkada Jatim akan semakin sulit bagi kedua kandidat," ucapnya. 

 

Reporter: Moch. Andriansyah

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikann video pilihan di bawah ini: