Liputan6.com, Karangasem - Calon Gubernur Bali nomor urut satu Wayan Koster berjanji akan meningkatkan bantuan keuangan khusus (BKK) untuk setiap desa pakraman atau desa adat menjadi sekitar Rp 275-300 juta per tahun dari sebelumnya sebesar Rp 225 juta.
"Dana itu untuk memperkuat kewenangan desa adat seperti penyelenggaraan program peningkatan karakter, kapasitas dan jati diri masyarakat Bali agar semakin bisa bersaing," ujar Koster saat bertatap muka dengan warga Desa Bhuana Giri, Amlapura, Karangasem, seperti dikutip dari Antara, Selasa (1/5/2018).
Tak hanya itu, Koster mengaku pihaknya juga menginginkan agar para prajuru atau pengurus adat mendapat perhatian dari pemerintah.
Advertisement
"Kesejahteraan prajuru adat seperti kelihan dan bendesa itu harus dipikirkan. Kalau kepala desa kan sudah dapat tunjangan gaji," ucapnya.
Menurut Koster, nantinya dengan anggaran dari BKK ditingkatkan, supaya prajuru adat seperti kelihan dan bendesa bisa dialokasikan dana kesejahteraan.
"Ya agar prajuru adat ada untuk beli pulsa dan transport," kata Koster yang berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati atau Ace.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Bantuan Langsung Diberikan
Koster menyebut, bantuan itu rencananya akan langsung diberikan kepada desa adat dan tidak lagi melalui desa dinas seperti sekarang.
"Sekarang ini kan bantuannya disalurkan ke desa dinas dulu, baru ke desa adat. Nanti aturannya diubah agar bantuannya langsung ke desa adat," tutur Koster.
Di sisi lain, Koster pun berkeinginan untuk memperkuat kewenangan desa pakraman dengan melakukan perubahan Peraturan Daerah atau Perda, di samping meningkatkan BKK.
Dalam kesempatan itu, Koster juga memaparkan melalui konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Ia memiliki lima program prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Bali. Salah satunya adalah di bidang adat, agama, seni, tradisi dan budaya.
Advertisement