Sukses

PPP: Poros Ketiga Hanya Wacana, Tidak Serius

Awiek mengatakan, poros ketiga sebenarnya tidak akan terlalu berpengaruh pada koalisi Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengatakan sah-sah saja jika ada tiga poros di Pilpres 2019. Namun, menurutnya poros ketiga hanya sekadar wacana saja.

"Masih ada poros ketiga? Soal poros ketiga sampai saat ini hanya menjadi wacana-wacana yang belum teraplikasi atau terealisasi di lapangan. Sebagai sebuah wacana itu sah-sah saja, tapi saya melihat belum ada keseriusan lebih lanjut," kata Baidowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Menurutnya, sampai saat ini belum ada penginisiasi dari poros ketiga untuk memenuhi presidential threshold (PT) sebesar 20-25 persen dari suara sah nasional. Tetapi, tambah pria yang akrab disapa Awiek itu, dalam politik tidak ada yang tidak mungkin, termasuk kemungkinan terbentuknya poros ketiga.

"20 persen atau 25 persen suara hasil pemilu yang lalu, itu kami belum melihat keseriusan. Tapi dalam politik tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Segala sesuatunya memungkinkan tetapi tentu saja ada hitung-hitungannya," ungkapnya.

Awiek mengatakan, poros ketiga sebenarnya tidak akan terlalu berpengaruh pada koalisi Jokowi. Meski ada poros ketiga, ia yakin akan bisa memenangkan Pilpres 2019.

"Engga juga, karena presiden pilihan rakyat, pilihan langsung bukan pilihan parpol. Jadi meskipun hanya didukung oleh parpol minimalis misalnya, hanya ngepas saja tapi bisa memenangkan kontestasi," tuturnya.

"Kalau disampaikan ada pengaruhnya, memang ada sedikit pengaruh tetapi tidak hanya Pak Jokowi tapi juga kalau pun berpengaruh misalnya ada salah satu partai yang digadang-gadang akan merapat ke Prabowo tiba-tiba dia bikin poros baru ya berpengaruh juga ke mereka," ucap Baidowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Poros Ketiga Demokrat

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, masyarakat di daerah-daerah menginginkan hadirnya calon pemimpin baru di luar nama Joko Widodo dan Prabowo Subianto, sehingga perlu adanya poros ketiga.

"Yang kami rekam dari masyarakat waktu kami keliling seluruh Pulau Jawa dan saya tur di Sumatera Utara, itu mengharapkan yang baru, pemimpin baru," kata Hinca.

Hal lain yang mendasari keinginan Demokrat membentuk poros ketiga adalah menghadirkan banyak pilihan calon pemimpin bagi rakyat di Pemilu 2019.

"Nah yang kedua tentu pilihan tentang banyaknya pilih. Jangan dikotomi seolah-olah cuma ini saja begitu, saya kira alternatif pemain ketiga itu baik sekali sebagai alternatif di masyarakat, dan itu diinginkan," terangnya.

 

Reporter: Sania Mashabi