Liputan6.com, Surabaya - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno (Gus Ipul-Puti) memiliki harapan tersendiri datangnya bulan suci Ramadan.
Mereka berharap, perjumpaan dengan bulan berkah dan mulia penuh ampunan ini dapat membawa berkah bagi seluruh warga Jawa Timur. Di mana, persaudaran antar-sesama semakin diperkuat, kemakmuran, dan kebahagian semakin dirasakan oleh semuanya.
"Alhamdullilah, umat muslim kembali bertemu dengan Ramadan, bulan spesial, bulan yang kita rindukan bersama," ujar Gus Ipul melalui pesan tertulis yang disampaikan Gus Ipul-Puti di Surabaya, Jawa Timur, Rabu 16 Mei 2018.
Advertisement
Tak lupa, Gus Ipul pun mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa kepada seluruh warga Jawa Timur.
"Kita sama-sama berupaya mengisi Ramadan dengan ibadah, amal, dan kebaikan," ucapnya.
Menurut keponakan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tersebut, Ramadan menjadi momentum yang tepat untuk introspeksi, sekaligus mengisi semangat kehidupan dengan nilai-nilai empati, solidaritas, dan kepedulian.
"Apalagi di saat-saat yang berat seperti saat ini dengan banyaknya ancaman terorisme yang telah merenggut nyawa manusia-manusia tak berdosa. Mari perkuat empati, kepedulian, dan solidaritas di antara kita, di antara seluruh warga Jawa Timur. Kabeh sedulur, sadejeh tretan, semua bersaudara," jelas Gus Ipul.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Saatnya Beribadah
Sementara itu, pasangannya Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Puti Guntur Soekarno menambahkan, Ramadan adalah bulan dengan ibadah komplet.
"Inilah saatnya kita semakin khusyuk beribadah kepada Allah SWT, sekaligus semakin bersemangat berbuat baik kepada sesama. Hablum minallah, hablum minannas," kata Puti.
Dalam suasana berpuasa, lanjut dia, tidak makan dan minum, penuh pengendalian hawa nafsu, kita menemukan solidaritas dan kebersamaan.
"Di hadapan Allah SWT, kita semua sama. Semua itu mengajarkan, bahwa manusia tidak bisa hidup sendirian. Sehingga kita harus tolong-menolong," kata dia.
Puti masih ingat dulu diajari oleh sang nenek Fatmawati Soekarno, ibu negara pertama yang tak lain adalah istri Presiden pertama RI Soekarno tentang makna berbagi.
"Bahkan dalam keadaan kekurangan pun, kami diajarkan untuk berbagi. Saya berusaha terus melakukannya, sesuai nasihat nenek, ayah dan ibu saya," tutur Puti.
Dalam momen Ramadan, sambung dia, selayaknya terus diperkuat ikhtiar untuk berbagi kepada sesama umat manusia. Ramadan ini, kata Puti, ibarat kompas bagi kita semua untuk belajar menjadi manusia yang penuh empati, penuh syukur, dan mudah menolong sesama.
"Mari mulai dari hal terkecil dan terdekat dari kita. Misalnya membahagiakan orang tua, sanak saudara, kerabat, tetangga, lingkungan kampung, dan sebagainya," tandas Puti.
Â
Reporter : Witanto
Sumber : Merdeka.com
Advertisement