Liputan6.com, Pontianak - Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut dua Karolin Margret Natasa menekankan kepada masyarakat Bengkayang dan Kalbar umumnya bahwa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bukan pertarungan antarsuku dan agama.
Tetapi, kata pasangan Calon Wakil Gubernur Kalbar Suryadman Gidot, Pilkada merupakan pertarungan antarpartai politik.
"Untuk itu, masyarakat harus bisa memandang Pilgub Kalbar ini sebagai pesta demokrasi kita bersama yang harus kita sukseskan bersama-sama," ujar Karolin saat kampanye di Desa Tumiang, Kecamatan Samalantan, Kabupaten Bengkayang, seperti dilansir Antara, Jumat (18/5/2018).
Advertisement
Dia meminta agar masyarakat tidak terkungkung dalam stigma yang salah dari Pilkada dan terkotak-kotak berdasarkan suku dan agamanya saja.
"Mari jadi pemilih yang cerdas, lihat visi dan misi serta program dan kesungguhan dari setiap calon yang maju. Bukan hanya sekadar melihat latar belakang suku atau agama atau golongan tertentu saja," ucapnya.
Sebagai warga negara yang baik, Karolin mengajak 27 Juni 2018 nanti untuk menggunakan hak pilih dan tentukan pilihan untuk pembangunan Kalbar yang lebih baik ke depan.
"Untuk orang Bengkayang, kapan lagi ada putra daerahnya yang maju sebagai calon pemimpin Kalbar. Untuk itu, mari bersama-sama ciptakan sejarah, agar orang bengkayang bisa memimpin Kalbar," kata Karolin.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Minta Dukung Putra Kalbar
Sebagai warga Bengkayang, Karolin berharap masyarakat harus mendukung putra terbaiknya untuk memenangkan Pilkada 2018 ini.
Sehingga dirinya yakin, masyarakat Bengkayang akan bersatu untuk memenangkan pasangan Karolin-Gidot pada Pilgub Kalbar nanti.
Pada Pilbun kemarin, kata Karolin, suara masyarakat hanya terpecah dua, dimana ada yang memilih Gidot dari Partai Demokrat dan ada yang memilih Darwis dari PDI Perjuangan.
"Artinya suara masyarakat Bengkayang pada Pilgub Kalbar ini sudah bulat, tinggal dibuktikan saja pada masa pencoblosan nanti," tandas Karolin.
Advertisement