Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat Syarief Hasan berharap kritikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terhadap kepemerintahan Presiden keenam sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tidak dijadikan bahan pertimbangan dalam hal perencanaan koalisi Pilpres 2019. Karena, kata dia, setiap kepemimpinan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
"Ya kita tidak sampai ke sana," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/5).
"Kita harus paham bahwa setiap presiden itu memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Nah akan lebih bagus kalau saling melengkapi. Itu yang paling penting," kata dia.
Advertisement
Syarief menuturkan, keberhasilan suatu pemerintahan hanya bisa diukur dari tingkat kemiskinan, kesejahteraan, hingga pemasukan per kapita masyarakat.
Menurutnya, tolok ukur itu sudah berhasil dicapai oleh presiden keenam sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kemiskinan itu turun dari 17 persen koma sekian turun menjadi 10 koma sekian. Nah pengangguran juga demikian, turun menjadi 10. Kemudian income per kapita rakyat Indonesia naik. Naik 380 persen. Nah ini bukti bahwa kebijakan yang dulu itu betul bahwa kebijakan itu akan disempurnakan lagi silakan, itu memang harusnya demikian," ucapnya.
Diketahui, Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membalas kritikan Presiden Jokowi tentang harga BMM, khususnya di kawasan Timur Indonesia. Jawaban dari kritik tersebut dicuitkan SBY melalui akun Twitter-nya.
Â
Reporter:Â Sania Mashabi
Sumber: Merdeka.com