Liputan6.com, Kediri - Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul berjanji akan memperhatikan aktivitas masyarakat desa hutan. Menurutnya, hal tersebut sebagai bagian komitmen meningkatkan produksi pertanian di kawasan sekitar hutan.
"Sekarang masalahnya bukan pada produksi, namun pada harga hasil taninya. Seringkali, harga hasil tani ini turun saat panen," ujar Gus Ipul saat bertemu dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kabupaten Kediri, seperti dikutip dari Antara, Jumat (1/6/2018).
Gus Ipul menegaskan, pihaknya telah menyiapkan beberapa program strategis untuk meningkatkan nilai jual produk petani, khususnya bagi petani di kawasan hutan.
Advertisement
"Kami telah menyiapkan program yang akan mengantisipasi masalah ini. Di antaranya, kami mendorong petani untuk tidak sekadar menjual produk mentah, serta meningkatkan kualitas hasil pertanian," ucap pasangan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno ini.
Menurut dia, untuk upaya meningkatkan nilai jual produk petani tersebut, bisa diterapkan melalui konsep Cooperative Farming yang berpotensi meningkatkan hasil pertanian hingga 52 persen, serta dengan membangun kemitraan antara petani dan pengusaha.
Pengusaha, kata Gus Ipul, akan menentukan standar mutu hasil pertanian yang kemudian akan ditindaklanjut melalui kerjasama jual beli. Dengan ini, harga dipastikan bisa tetap stabil.
"Sehingga, harga tak akan dipengaruhi oleh masa panen. Sebab, sebelumnya telah ada perjanjian yang mengikat," kata Gus Ipul.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Tak Akan Tinggal Diam
Gus Ipul menyebut, pemerintah provinsi juga tidak akan tinggal diam dengan berbagai permasalahan di lingkungan. Salah satunya, kata dia, produksi pertanian di kawasan sekitar hutan.
"Pemrov akan melakukan pendampingan, bantuan teknologi, hingga peningkatan produksi, serta melanjutkan kerjasama yang selama ini telah dilakukan," jelas Gus Ipul.
Sementara itu, Ketua Paguyuban LMDH Kabupaten/Kota Kediri Marli mengatakan, selama ini pemerintah provinsi Jawa Timur memang telah membuat berbagai kerjasama yang melibatkan masyarakat desa hutan.
Hal ini, kata Marli, tentunya sangat membantu, sebab aktivitas pengembangan petani di kawasan hutan bisa terus dilakukan.
"Berbagai kerjasama yang dilakukan tersebut di antaranya adalah pemberian benih beberapa komoditas pertanian hingga pengembangan koperasi," terang Marli.
Bahkan saat ini, lanjut dia, masing-masing LMDH memiliki koperasi yang menjual berbagai produk olahan pertanian, mulai dari jagung, manggis, pepaya, cengkih, hingga nanas.
"Bantuan benih yang diberikan pemrov banyak membantu peningkatan produksi pertanian di kawasan ini," kata Marli.
Ia berharap, kerja sama ini akan selalu diteruskan. Pemerintah tetap memerhatikan para petani terutama di kawasan sekitar hutan, agar produksi tetap bisa baik. Terlebih lagi, di sekitar hutan tidak semua tanahnya bagus, misalnya ada persoalan air serta medan yang beragam.
Advertisement