Liputan6.com, Jakarta - Berita bohong atau hoaks sempat mewarnai penyelenggaraan pemungutan suara Pilkada Serentak 2018. Namun, informasi bohong yang beredar tersebut tidak begitu masif.
Menurut Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto, informasi hoaks tersebut berupa hasil hitung cepat atau quick count yang bermunculan sebelum waktu pemungutan suara Pilkada Serentak 2018 ditutup.
Baca Juga
"Pencoblosan saja belum selesai, tapi sudah ada (hasil) quick count-nya," ujar Setyo, seperti dikutip dari Antara, Jumat (29/6/2018).
Advertisement
Ia pun meminta masyarakat agar cerdas, sehingga tidak mudah mempercayai informasi-informasi hoaks soal Pilkada Serentak 2018 di media sosial.
"Cek sumbernya, tanyakan, jangan mudah percaya," tegas Setyo.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Pengamanan Terus Dilakukan
Sebelumnya, Menkopolhukam Wiranto usai penyelenggaraan Pilkada Serentak mengatakan, secara keseluruhan pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Serentak di 171 daerah di Indonesia berjalan lancar aman dan lancar.
"Dari laporan kapolda, pangdam, dandim, alhamdulillah seluruh wilayah pemilihan di 171 wilayah secara umum aman, lancar, tertib dan terkendali," tutur Wiranto.
Dari 171 daerah pemilihan, terdapat 387.586 tempat pemungutan suara (TPS). Dari jumlah tersebut, hanya ada 10 TPS yang bermasalah.
Permasalahan tersebut seperti di beberapa daerah mengalami kekurangan surat suara ataupun surat suara dibawa kabur petugas KPPS.
"Saya rasa ini rasio yang sangat kecil, secara umum Pilkada Serentak sukses, aman dan terkendali," kata Wiranto.
Advertisement