Sukses

Daya Pikat Istana Batu Tulis dan Sosok Cawapres Jokowi

Pertemuan ketiga membuahkan nama calon wakil presiden yang matang untuk diusung sebagai pendamping Jokowi di Pilpres 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Istana Batu Tulis Bogor menjadi saksi sejarah diungkapnya sosok calon wakil presiden pendamping Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019. Hal ini terjadi setelah pertemuan rutin antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Jokowi.

Pertemuan pertama, tepatnya pada Selasa malam, 20 Februari 2018. Saat itu, keduanya terlibat pembicaraan menyangkut topik kebangsaan, seperti ekonomi nasional dan internasional. Tak ketinggalan, jamuan ini dipadukan dengan menu kuliner khas nusantara, seperti nasi jambal, ayam bakar balado, gurame bakar, serta nasi goreng petai khas Batu Tulis.

"Kami semua makan dengan lahap. Ibu Mega dan Pak Jokowi dengan nasi jambalnya, lengkap dengan satai ayam penambah sedap rasa, hingga tidak terasa habislah sepiring nasi jambal penuh aroma bumbu nusantara," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto lewat siaran pers diterima, Rabu 21 Februari 2018.

Selain menu kuliner spesial, menurut Hasto, Istana Batu Tulis juga memiliki suasana magis untuk seseorang bisa berkontemplasi, mengalirkan pemikiran yang jernih. Hal itu didukung lewat arsitektur bangunan, dan kontur daerah yang sejuk daerah pegunungan.

"Desain arsitektur dipadukan kontur alam dengan aneka pohon dan tanaman bunga, menambah asri bangunan yang kental dengan nuansa kepribadian bangsa, dan saya meyakini, suasana itu mengalir pemikiran jernih dari beliau berdua," kata Hasto lagi.

Pertemuan kedua, jamuan di Istana Batu Tulis dihelat pada momen buka puasa bersama, Selasa 12 Juni 2018. Kali ini Megawati juga menghadirkan menu spesial, es kelapa muda merah-putih untuk Jokowi.

"Jadi ini kelapa muda merah-putih, biar semangat merah-putih terus, nasionalisme bergelora dalam diri Pak Jokowi, apa pun tantangannya dihadapi," tutur Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulis, Rabu 13 Juni 2018.

Sebelum berpamitan, rupanya Megawati menitipkan oleh-oleh berupa sebuah buku, berjudul Ensiklopedia Keislaman Bung Karno karya Rahmat Sahid.

"Iya, Ibu Megawati memberikan buku Ensiklopedia Keislaman Bung Karno," tutur Hasto.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertemuan Ketiga

Pertemuan di Istana Batu Tulis memang tak lekang diwarnai kajian menarik. Seperti pada pertemuan ketiga, pada Minggu malam 8 Juli 2018.

Pertemuan selama dua jam tersebut, diyakini telah membuahkan nama calon wakil presiden yang matang untuk diusung sebagai pendamping petahana di Pilpres 2019.

Namun hal tersebut urung diumumkan secara segera. Menurut Megawati, pengumuman harus didukung momentum yang tepat. 

"Pengumuman dilakukan pada momentum tepat, dan dalam cuaca yang cerah, secerah ketika matahari terbit dari timur. Jadi tunggu saja dan sabar," ujar Megawati dalam siaran persnya, Senin 9 Juli 2018.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan, dikantonginya nama calon wakil presiden Jokowi sudah digodok sedemikian matang. Melalui pertemuan periodik di Istana Batu Tulis, terciptakanlah sebuah nama yang diyakini diterima oleh seluruh golongan.

"Jadi Istana Batu Tulis sangat cocok, teduh, menghadap Gunung Salak dengan gemuruh air sungai yang menciptakan suasana kontemplatif, serta membangun suasana kebatinan yang baik untuk membahas berbagai agenda strategis bangsa dan negara, Semua yang dibahas untuk kemajuan Indonesia Raya," Hasto menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.