Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi belum menentukan siapa calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya di Pilpres 2019. Walaupun sejumlah nama mulai disebut dan digadang maju sebagai cawapres Jokowi.
Peneliti sekaligus CEO dari The Initiative Institute Airlangga Pribadi menilai, aspek pertama yang harus dimiliki pendamping Jokowi nantinya dalam kontestasi Pilpres 2019 adalah sosok yang memiliki kedekatan atau berasal dari kekuatan politik Islam. Hal itu penting untuk menjaga keseimbangan politik di Indonesia.
"Jokowi membutukan kekuatan figur yang memiliki kedekatan atau berasal dari kekuatan politik Islam," ujar Airlangga dalam Diskusi Kopi, Jl Raya Halimun, Jakarta Pusat, Minggu (22/7/2018).
Advertisement
Aspek kedua yang harus dimiliki sosok cawapres Jokowi, kata Airlangga, adalah kemampuan untuk mengelola pemerintahan serta menyelesaikan program pembangunan.
Kemudian untuk aspek ketiga, Pengamat politik dari Universitas Airlangga itu menilai, figur yang dekat, tidak kontroversial di kalangan partai pengusung atau kemudian elite-elite politik menjadi perlu dimiliki pendamping Jokowi. Dia pun merasa ada sejumlah nama yang dekat dengan ketiga kriteria itu.
"Dari tiga kriteria itu ada beberapa pilihan yang muncul salah satunya ada Mahfud MD, Moeldoko, kemudian Maaruf Amin, di partai bisa Airlangga, Romi, dan Cak Imin. Di tokoh pemimpin daerah ada TGB dan Soekarwo," ucap Airlangga.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Survei Initiative
The Initiative Institute merilis hasil survei bertajuk "What the Elites Want?"Â jelang Pilpres 2019. Hasilnya, tokoh yang dianggap layak menjadi calon presiden periode 2019-2024 adalah Jokowi.
Jokowi berada di posisi paling unggul dengan presentase 77,8 persen. Disusul Gatot Nurmantyo 63,0 persen kemudian Mahfud MD 62,0 persen. Posisi keempat diisi Prabowo Subianto 61,5 persen.
Sementara Anies Baswedan berada di posisi kelima dengan presentase 58,7 persen. Berikutnya Sri Mulyani Indrawati sebesar 53,3 persen, diikuti TGB Zainul Majdi 50,0 persen. Posisi kedelapan ditempati Chairul Tanjung 46,9 persen, disusul Jusuf Kalla 45,2 persen.
"Dalam survei ini ternyata Gatot Nurmantyo lebih tinggi dari Prabowo. Prabowo di kalangan militer lebih laku daripada Prabowo," kata CEO The Initiative Institute, Airlangga Pribadi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 15 Juli 2018.
Tak hanya itu, survei ini juga memaparkan hasil pilihan responden dengan model pertanyaan siapakah calon presiden pilihan Anda periode 2019-2024?.
Responden memilih Joko Widodo dengan presentase 56,4 persen. Disusul Prabowo Subianto dengan presentase 15,7 persen. Di posisi ketiga, responden memilih 'lainnya' dengan presentase 7,6 persen.
Opsi lain ini diisi oleh Yusril Ihza Mahendra, Agus Harimurti Yudhoyono, Ahmad Heriawan, Airlangga Hartanto, Ganjar Pranowo, Haidar Nashir, Rizal Ramli, Rizieq Shihab, Surya Paloh, dan Zulkifli Hasan.
Advertisement