Sukses

Pengamat: Koalisi Jokowi-SBY Masih Mungkin Terjadi

Qodari mengatakan, kejutan-kejutan tersebut masih bisa saja terjadi menjelang masa pendaftaran capres cawapres pada 4 Agustus mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari menyatakan, kemungkinan koalisi antara SBY dengan Jokowi masih terbuka lebar. Sebab, SBY tengah mempersiapkan sang anak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maju dalam Pilpres 2019.

"SBY sangat percaya survei. Dia mempersiapkan AHY menjadi cawapres. Dia punya tiga pilihan, didampingi bersama Jokowi, bikin koalisi baru atau ikut koalisi sama Jokowi. Karena SBY sudah mempersiapkan hampir setahun," ujar Qodari di Sekretariat Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi), Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/7/2018).

Qodari mengatakan, kejutan-kejutan tersebut masih bisa saja terjadi menjelang masa pendaftaran capres cawapres pada 4 Agustus 2018 mendatang. Menurut dia, jika koalisi SBY dengan Jokowi tidak dimungkinkan, maka SBY akan menggandeng Partai Gerindra dengan menjadikan Prabowo calon presiden.

Namun, jika seandainya Prabowo gagal maju menjadi capres, kemungkinan lainnya SBY akan mengusung nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres yang akan didampingi oleh AHY.

"Saya melihat ada kemungkinan capres di luar Prabowo. Inisiatornya SBY, Prabowo pilihan kedua, kemungkinan ada pilihan ketiga. Bisa juga dia bikin koalisi baru, Demokrat, PKS dan PAN mengusung calon baru yakni Anies-AHY tanpa diusung Gerindra," kata dia.

Menurut Qodari, SBY berkeras mempersiapkan AHY untuk mencari penerus SBY dalam kontestasi politik. Apalagi, suara Partai Demokrat sempat jatuh pada pemilu 2014 lalu.

"AHY bisa saja maju pada 2024. Tahun ini bisa menjadi menteri," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: