Liputan6.com, Jakarta Pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ditunda pada Senin 30 Juli besok.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, penundaan pertemuan Prabowo dengan SBY karena masih harus membahas hasil rekomendasi dari GNPF Ulama.
Baca Juga
GNPF melalui forum ijtima dan tokoh nasional merekomendasikan dua nama calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo. Dua nama itu adalah Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri dan Ustaz Abdul Somad.
Advertisement
"Tadi juga ada pertemuan dengan dewan pembina. Jadi saya kira masih ada beberapa perkembangan yang kita bicarakan bersama-sama juga. Termasuk apa yang menjadi masukan-masukan para ulama melalui ijtima ulama," kata Fadli di Rumah Juang, Jalan Wijaya I Nomor 81, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (29/7/2018).
Fadli menilai, rekomendasi GNPF sangat penting bagi Gerindra. Rekomendasi dua cawapres akan dibahas dan menjadi masukan bagi Gerindra dan Prabowo.
"Ya ini masukan yang penting, ya kita sangat hargai apalagi merekomendasikan Pak Prabowo sebagai presiden. Tentu ini masukan kita akan menjadi bahan pembicaraan kita," ujarnya.
Dua nama cawapres yang direkomendasikan ulama GNPF, kata Fadli juga akan dibahas bersama calon mitra koalisi Gerindra seperti Demokrat, PKS dan PAN.
"Ya saya kira tentu pasti lah tidak hanya dengan demokrat tapi juga dengan PAN dan PKS, kita bicarakan lah. Semuanya harus kita bicarakan mana yang terbaik," ungkap Fadli.
Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional merekomendasikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pilpres 2019. Ijtima ulama merekomendasikan dua nama dari kalangan religius untuk mendampingi Prabowo.
Dua nama yang direkomendasikan adalah Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad. Maka, capres dan capres-cawapres rekomendasi Ijtima Ulama perpaduan antara nasionalis-religius.
Â
Reporter: Renald Ghiffari
Saksikan video pilihan di bawah ini: