Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto tidak setuju jika Prabowo Subianto menggaet Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atau Salim Segaf Al-Jufri sebagai cawapres.Â
"Kalau Pak Prabowo ngambil Salim Segaf misalnya, ya kami tidak setuju, atau ngambil AHY pasti kami tidak setuju. Itu sudah hampir pendapat umum dari seluruh provinsi (DPW)," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Yandri menjelaskan, jika semua partai memaksakan kadernya jadi cawapres maka akan terjadi kebuntuan. Maka dari itu, diperlukan jalan tengah dengan memilih sosok nonpartai politik yakni Ustaz Abdul Somad (UAS).
Advertisement
"Kalau semuanya ngotot masing-masing mengajukan nama deadlock namanya. Misalnya tadi PAN ngotot dorong Bang Zul, Gerindra sama PKS enggak mau, begitu juga sebaliknya. Jadi win-winya ya UAS," ungkapnya.
Nama UAS, lanjut Yandri, juga terus dikomunikasikan dengan partai calon koalisi Prabowo seperti PKS dan Demokrat. Dia yakin partai koalisi akan menerima sosok tersebut.
"Kita sekarang lagi mengkomunikasikan Abdul Somad, jalan tengahnya. Saya yakin kalau UAS mau, partai-partai yang lain bisa menerima. Itu sebagai jalan tengah," lanjutnya.
Anggota Komisi II optimistis UAS bersedia jadi cawapres Prabowo. Sebab, waktu pendaftaran capres-cawapres masih ada hingga 10 Agustus.
"Kalau kemarin enggak mau mungkin ada hal yang perlu di klarifikasi, atau ada pihak lain yang meyakinkan dia supaya mau. Artinya kan ada dinamika di situ. Kalau kemarin dia tidak mau. Bisa jadi dalam satu dua hari ini dia ada perubahan," ucapnya.
Â
Reporter: Sania Mashabi
Saksikan video pilihan di bawah ini: