Sukses

Gerindra: Soal Jenderal Kardus vs Baper Jangan Digoreng Terus

Habiburokhman meminta sindiran jenderal kardus vs jenderal baper tidak diteruskan. Karena Andi Arief dan Arief Poyuono disebut telah bertemu dan menyelesaikan perkara ini.

Liputan6.com, Jakarta - Hubungan Gerindra dan Demokrat sempat memanas sebelum sepakat berkoalisi mengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hal ini dipicu perang sindiran antara Wasekjen Demokrat Andi Arief dan Waketum Gerindra Arief Poyuono soal jenderal kardus vs jenderal baper.

Ketua DPP Bidang Advokasi dan Hukum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan masalah saling tuding soal jenderal kardus dan jenderal baper sudah selesai.

"Kalau saya juga tidak melihat satu hukum apapun, karena cuma diungkapkan lewat Twitter nggak ada pernyataan lebih lanjut lagi, kasus kardus vs baper itu sudah selesai," kata Habiburokhman di Restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (11/8).

Habiburokhman meminta sindiran jenderal kardus vs jenderal baper tidak diteruskan. Karena Andi Arief dan Arief Poyuono disebut telah bertemu dan menyelesaikan perkara ini.

"Soal kardus jangan digoreng-goreng terus, tidak baik juga etika maupun adab, Arief Poyuono dan Andi Arief sepertinya sudah ngopi dan bercanda lagi," tegasnya.

Partai Gerindra, kata dia, siap menjadi fasilitator untuk menengahi masalah Andi Arief dengan PAN dan PKS.

Sementara itu, Waketum Partai Demokrat Roy Suryo juga menegaskan masalah ini sudah selesai antara Demokrat, PAN, PKS dan Gerindra secara institusi. Demokrat mempersilakan kepada PAN dan PKS untuk menempuh jalur hukum jika masih keberatan dengan tudingan Andi Arief.

"Andi Arief sahabat saya. Lebih baik Andi Arief yang katakan. Saya hanya dasarkan pada katanya-katanya, lebih baik undang Andi Arief. Secara institusi clear. Secara institusi partai tidak. Karena tudingan individu saya persilakan saja," ungkapnya .

 

2 dari 2 halaman

Tudingan Andi Arief

Sebelumnya, Andi Arief mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak komitmen dengan ucapannya. Menurut Andi, seiring berjalannya waktu, ucapan Prabowo ketika bertemu Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbeda dengan saat pembicaraan awal.

Andi pun menuding sikap Prabowo karena Sandiaga Uno membawa uang agar dipilih menjadi Cawapres. Uang tersebut juga diberikan kepada PAN dan PKS.

"Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS," cuitnya lagi.

Saat dikonfirmasi, Andi membenarkan kalau itu akun Twitter miliknya. Dia mengatakan, Sandiaga mampu membayar PAN dan PKS masing-masing Rp 500 miliar.

"Tambahkan bahwa di luar dugaan kami ternyata Prabowo mementingkan uang ketimbang jalan perjuangan yang benar. Sandiaga Uno yang sanggup membayar PAN dan PKS masing-masing Rp 500 M menjadi pilihannya untuk Cawapres. Benar-benar jenderal di luar dugaan," tuturnya.

 

Reporter: Raynaldo Ghiffari Lubabah

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: