Sukses

Cak Imin Tak Merasa Jegal Mahfud MD, Salahkan Judul Berita Media

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak pernah berusaha menjegal langkah Mahfud menjadi cawapres dengan menggantikannya dengan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar angkat bicara mengenai kesaksian Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD terkait proses batalnya menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.

Menurut pria yang akrab disapa Cak Imin itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak pernah berusaha menjegal langkah Mahfud menjadi cawapres dengan menggantikannya dengan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin.

"Enggak pernah ada berita menjegal, yang ada hanya judul berita NU mengancam keluar, padahal judul itu enggak sama dengan isinya," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).

Cak Imin menjelaskan, surat yang beredar dari Ketua PBNU Robikin Emhas terkait tenggat waktu pemilihan cawapres bukanlah sebuah ancaman. Kata dia, selama ini media yang menggiring opini bahwa ucapan Robikin adalah ancaman.

"Dari pemberitaan itu hanya menyatakan kalau bukan kader NU maka tidak ikut-ikutan ya kemudian ada yang ngasih judul mengancam. Jadi masalahnya enggak ada. Kalimat mengancam itu hanya judul yang dibuat medianya bukan isinya. Kalau itu enggak ada, apalagi yang dibahas," ungkapnya.

Wakil Ketua MPR itu juga enggan berkomentar banyak mengenai dugaan Ma'ruf Amin mengarahkan Robikin untuk mengancam Mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Cak Imin lagi-lagi menyalahkan pemberitaan di media massa.

"Isinya adalah judul berita yang Pak Robikin sebut itukan mengancam tidak mendukung kalau itu tidak ada terus apa yang dibahas gitu," ucapnya.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

2 dari 2 halaman

Bagian dari Dinamika

Cak Imin menilai, munculnya Mahfud MD di media bagian dari dinamika. Dia pun yakin koalisi Jokowi akan tetap solid.

"Biasa dinamika. Kongres Anshor saja ramai, apalagi capres," tandasnya.

Sebelumnya, Mahfud bercerita dirinya batal menjadi cawapres diwarnai dengan ancaman bahwa NU tidak bertanggung jawab apabila bukan kader NU yang menjadi cawapres Jokowi. Mahfud bercerita informasi hal ini didapat oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat keduanya melakukan pertemuan.

Saat bertemu dengan Cak Imin, Mahfud diberi tahu justru Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin yang menyampaikan ancaman jika NU bakal 'lepas tangan' andai kader NU tak menjadi cawapres Jokowi.

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: