Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud Md hadir dalam kopi darat calon legislatif Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Lewat pidato pembukanya, Mahfud meminta mereka untuk menjauhi tindakan korupsi.
"Saat orang mulai terjun di politik, orang gegap gempita ingin memperbaiki. Tapi kalau sudah masuk (parlemen) godaan banyak," kata Mahfud di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (20/8/2018).
Mahfud tak memungkiri, keberadaan partai politik di Indonesia memiliki citra yang buruk. Karenanya, dia berharap lahirnya PSI dan calon anggota dewan dari partai besutan Grace Natalie ini bisa menjadi virus positif di perpolitikan Indonesia.
Advertisement
"Saudara sudah dibekali untuk menjadi caleg untuk anggota DPR, saya sejak awal mendukung kelahiran PSI ini, sebagai partai baru dengan maksud dan harapan menjadi virus positif perpolitikan Indonesia," ucap Mahfud Md.
Mahfud menegaskan, terciptanya negara demokrasi yang baik didukung dengan empat pilar, yakni legislatif, yudikatif, eksekutif, dan media. Dia pun percaya, jika kelak PSI bisa menjaga empat hal tersebut tetap baik, maka panggilan sejarah akan bisa menjadi hal baru bagi Indonesia dan PSI sendiri.
"Sekarang ini, pilar-pilar itu mulai keropos, dimakan rayap, dan oleh karena itu PSI harus memenuhi panggilan sejarah untuk memperbaiki itu," pungkas Mahfud.
Usai memberi wejangannya, Mahfud langsung mendapat sorak dukungan dari ratusan kader PSI. Mereka meneriakkan yel-yel kepada Mahfud Md untuk maju di kancah perpolitikan 2024.
"Mahfud 2024, calon presiden," teriak sorak massa PSI.
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Batal Jadi Cawapres Jokowi
Sebelumnya, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud Md batal menjadi calon pendamping Joko Widodo atau Jokowi pada Pilpres 2019.
Ketua Umum PPP Romahurmuziy pun menilai, hal tersebut terjadi karena dinamika politik yang cepat berubah.
Pria yang akrab disapa Romi ini membantah bahwa nama Mahfud MD sudah final dipilih jadi cawapres.
"Seperti yang saya katakan, bahwa sejak awal belum pernah ada keputusan soal siapa calon wakil presiden," ucap Romi.
Namun, Romi tak menampik bahwa nama Mahfud masuk dalam daftar calon wakil presiden pendamping Jokowi. Bahkan ia mengatakan bahwa ada beberapa skenario cawapres Jokowi yang telah dibuat para pimpinan partai koalisi. Skenario itu dibuat sebelum Jokowi menentukan nama cawapresnya, yakni Ma'ruf Amin.
Advertisement