Sukses

Mangkir dari Panggilan Bawaslu, Ini Penjelasan Andi Arief

Andi mengaku telah meminta 3 opsi kepada Bawaslu agar dirinya tetap bisa memberikan keterangan terkait dugaan mahar Sandiaga Uno ke PAN dan PKS.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memanggil Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief pada Jumat pagi ini. Andi bakal dimintai keterangan terkait dugaan mahar politik masing-masing Rp 500 miliar dari Sandiaga Uno kepada PAN dan PKS.

Namun rupanya, Andi Arief belum bisa memenuhi panggilan Bawaslu tersebut. Sebab saat ini dia masih berada di Lampung.

"Kemarin, saya sudah menghubungi Bawaslu tentang ada kemungkinan saya masih belum bisa kembali ke Jakarta karena saya masih harus bersama orang tua saya yang belum sehat sepenuhnya," tulis Andi Arief dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/8/2018).

Andi mengaku telah meminta 3 opsi kepada Bawaslu agar dirinya tetap bisa memberikan keterangan terkait dugaan mahar Sandiaga Uno ke PAN dan PKS.

"Pertama, video call. Cara ini bisa membantu saya memberi klarifikasi. Kedua, saya menulis klarifikasi yang saya tanda tangani. Ketiga, saya melakukan klarifikasi di Bawaslu Lampung," kata Andi.

Namun, Baswaslu tidak menerima ketiga usulan Andi Arief. Namun, hari ini, dipastikan dirinya belum bisa kembali ke Jakarta untuk hadir langsung secara fisik di Bawaslu.

Selain itu, Andi juga mengaku telah meminta kuasa hukumnya Jansen Sitindaon dari Demokrat dan Habiburohman dari Gerindra untuk menjelaskan atas ketidakhadirannya serta menanyakan langsung perkembangan masalah ini.

"Saya tidak menghindar dan tidak juga mencabut dua twit saya yang kemudian menjadi alasan pelapor yang saya tidak kenal untuk membawa problem ini ke Bawaslu," kata Andi.

 

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

2 dari 2 halaman

Tak Niat Gagalkan Pencapresan Sandiaga

Andi berharap masalah ini cepat selesai dan Sandiaga Uno tidak terbebani dengan proses di Bawaslu dan bisa berkonsentrasi untuk kemenangan Pilpres bersama Prabowo Subianto dan partai-partai koalisi.

"Saya tidak pernah berniat menggagalkan pencawapresan Sandi Uno, saya hanya berkeinginan untuk mencegah Pak Prabowo berbuat salah pada 8 Aguatus 2018 lalu atas informasi yang saya dengar langsung dari tiga pimpinan partai Demokrat. Bagi saya itu kategorinya bukan informasi biasa," tulis Andi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: