Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Mahyudin mengatakan keputusan partainya mendukung pasangan Jokowi - Ma'rif Amin di Pilpres 2019 tidak diterima sepenuh oleh seluruh kader. Dia mengakui ditingkatan bawah, tidak semua kader menerima keputusan tersebut.Â
"Kalau di elit Golkar saya tidak tahu ada perpecahan atau tidak, tapi kalau di tingkat akar rumput atau kader memang terbelah. Kader loh ya," ujar Mahyudin usai menghadiri acara Empat Pilar di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa, 28 Agusutus 2018.
Wakil Ketua MPR ini mengilustrasikan sebuah pertanyaan survei 'anda memilih siapa?' yang diberikan kepada kader Golkar. Dipastikan akan ada beberapa yang memilih calon lain, yang berbeda dengan dengan keputusan DPP.
Advertisement
"Itu memang fakta survei. Tapi kalau di elit, tentu semua elit Golkar harus taat kepada keputusan partai melalui Rapimnas dan Munas. Tapi saya kira firm (pastikan) di elit Golkar atau pengurus partai Golkar itu hukumnya mewajibkan Jokowi," ujar dia.Â
Sementara soal pernyataan Dewan Pembina DPP Partai Golkar, Fadel Muhammad yang menyebut adanya sikap beberapa kader yang mendukung calon lain, Mahyudin menyebutnya sebagai sikap pribadi.
"Fadel kan kan kadang-kadang menyampaikan berdasarkan pendapatnya. Bisa jadi dia yang tidak ke Jokowi, bisa jadi," kata Mahyudin sambil tertawa lepas.
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini
Lumrah Terjadi
Mahyudin menegaskan, dinamika yang seperti itu terjadi di semua partai politik. Karena tidak mungkin Partai politik bisa mengendalikan seluruh kadernya, sehingga beberapa kader memiliki pilihan sendiri.
"Antara orang tua, bapak anak saja nggak bisa. Bapak tidak bisa mengendalikan anaknya. Anak nyoblos siapa di TPS, nggak bisa. Sekarang kuat-kuatnya partai saja untuk mengampanyekan partai yang diusung Partai, termasuk Golkar," terangnya.
Kalau Golkar mengusung Jokowi, harus konsolidasi ke bawah guna meyakinkan kader bahwa Jokowi adalah yang terbaik untuk partai Golkar maupun kepentingan bangsa dan negara.
"Kan beda pemilihan legislatif sama pemilihan Presiden. Kalau pemilihan presiden tergantung individunya, tergantung calonnya, jadi kalau ditanya apakah di akar rumput ada yang memilih calon lain, saya percaya berdasarkan survei, ada sekian persen, pasti," tegas dia.Â
Reporter: Darmadi Sasongko
Â
Saksikan Video pilihan Berikut Ini:Â
Â
Advertisement