Liputan6.com, Jakarta - Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyebut, tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin tak beretika jika benar menggaet Gubernur Jawa Timur Soekarwo atau Pakde Karwo dalam tim pemenangan.
"Jika benar, saya harus nyatakan mereka itu tidak memiliki etika politik dan adab politik," ucap Ferdinand saat dikonfirmasi, Rabu (29/8/2018).
Baca Juga
Dia menuturkan, menarik kader partai lain yang berbeda dukungan, sama saja sikap tidak baik.
Advertisement
"Sama saja tidak tahu malu," jelas Ferdinand.
Meski demikian, di sisi lain, pihaknya merasa bangga. Karena banyak kadernya yang dilirik. Namun, dia merasa heran dengan koalisi pendukung Jokowi.
"Apa di 9 partai pendukung Jokowi tidak ada lagi kader handal, hingga harus merayu-rayu kader Demokrat," tanya Ferdinand.
Sebelumnya, tim pemenangan Widodo-Ma'ruf Amin memilih Deddy Mizwar atau Demiz sebagai juru bicara.
Menurut Wakil Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani, penunjukkan Deddy Mizwar sebagai jubir bukan untuk mendulang suara di Jawa Barat. Melainkan untuk menciptakan komunikasi publik yang lebih dingin dan tidak provokatif selama Pilpres 2019.
 "Nah itulah kami pilih sosok Kang Demiz," ucap Arsul di posko Cemara, Jakarta, Selasa (28/8/2018).
Dia menegaskan, pemilihan Demiz juga tidak mendadak. Tapi melalui komunikasi yang sudah dibangun cukup lama.
"Komunikasinya sudah lama, dan sejauh ini memang sambutannya positif. Beliau menyatakan kesediaannya, itu yang disampaikan teman-teman yang berkomunikasi dengan Kang Demiz," jelas Arsul.
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini: