Liputan6.com, Jakarta - Efek ekor jas (coattail effect) pencalonan capres/cawapres bagi sejumlah partai masih menjadi cara efektif meningkatkan elektabilitas. Karena itu, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) berharap pilihan berkoalisi di barisan pendukung Joko Widodo-Ma`ruf Amin berefek positif.
Hal itu dikatakan Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono dalam pidatonya ketika membuka Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) dan Bimbingan Teknis Nasional Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia di Mangga Dua, Jakarta, Rabu siang.
Baca Juga
Menurut Diaz, efek ekor jas akan terasa bila partai memiliki asosiasi atau kedekatan yang sudah terjalin lama dan konsisten. Ia mengaku sudah sejak pencalonan Jokowi menjadi Gubernur DKI 2012 hingga menjadi presiden pada 2014, sudah menjadi relawan pendukung.
Advertisement
Bahkan kata Diaz, tidak hanya dia tetapi seluruh keluarganya beserta ayahnya AM Hendropriyono konsisten mendukung Jokowi setiap menjadi peserta pemilu.
"Kalau mendukung calon hanya di tikungan terakhir, itu tidak akan mendapatkan efek ekor jas. Tapi rakyat akan melihat, di PKPI kebanyakan pengurusnya konsisten mendukung pencalonan Jokowi sejak Pemilu 2014," tegas Diaz, Rabu (5/12/2018).Â
Lebih jauh Diaz berharap, kedekatan partai dengan Jokowi akan mendongkrak elektabilitas PKPI. Pada 2014, PKPI hanya meraup 1,1 juta suara. Target 2019, PKPI lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Selain kedekatan dengan Jokowi, tambah Diaz, mesin partai juga bergerak maksimal. PKPI rajin menggelar kampanye mandiri. Roadshow ke seluruh provinsi untuk berkonsolidasi dengan kader, pengurus, dan calon legislatif.Â
"Sejak awal kami solid mendukung Jokowi. Kami berharap ini dilihat konstituen dan menghasilkan efek ekor jas positif, terutama di pileg," harapnya.
Ketika disinggung tentang peluang partainya yang kecil di beberapa hasil survei, Diaz mengaku tidak khawatir dan cenderung tidak tidak percaya hasil survei. Pasalnya PKPI memiliki survei internal tersendiri yang menunjukkan elektabilitas PKPI cenderung beranjak naik.Â
Meski begitu ia menegaskan akan memaksimalkan konsolidasi dalam Musmpimnas dengan seluruh kadernya se-Indonesia, serta mencari solusi jitu untuk menambah elektabilitas PKPI di daerah.
Pada kesempatan itu, Diaz Hendropriyono kembali mengingatkan kepada seluruh kadernya, bahwa PKPI adalah partai dengan hashtag "partai zaman wow". Diaz pun menekankan bidang kepemudaan di PKPI harus paling kuat.Â
Selain itu, PKPI juga tetap ingin mempertahankan pendukungnya. Partai ini, kata dia, secara tradisional memiliki basis suara dari keluarga TNI dan Polri.
"Tetapi ketika saya lihat, struktur PKPI belum ada satu bidang pun yang mewakili itu. Makanya dibentuk Bidang Kesejahteraan Prajurit dan Veteran," jelas Diaz.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
PKPI Usung Konsep Baru
Sebelumnya, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) mengadakan Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) yang bertemakan "Menuju Sukses Pemilu 2019", Rabu ini. Muspimnas ini dihadiri para delegasi dari Dewan Pimpinan Nasional (DPN) dan 34 Dewan Pimpinan Provinsi (DPP).Â
Pada kesempatan itu, Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono memberikan pidato politik dengan menyampaikan konsep #partaizamanWOW yang merupakan konsep baru PKPI. Konsep ini menegaskan bahwa PKPI bukan hanya #partaizamanNOW yang secara spesifik menyasar anak muda, tetapi merupakan #partaizamanWOW yang mengkolaborasikan produktivitas para kadernya, terlepas dari batasan usia.
Konsep #partaizamanWOW diusung untuk mengajak para kader, pengurus dan calon anggota legislatif berinovasi secara kreatif dalam menjaring suara serta memenangkan PKPI di pemilu 2019 mendatang.
Program-program kreatif ini salah satunya telah dilakukan dengan membentuk departemen khusus untuk eSports yang diluncurkan pada September lalu. PKPI merupakan satu-satunya partai yang memiliki departemen eSports.Â
Muspimnas ini akan dilanjutkan dengan bimbingan teknis bagi para calon anggota legislatif PKPI hingga Jumat 7 Desember 2018.
Advertisement