Liputan6.com, Jakarta - Lembaga peneliti Y-Publica merilis hasil survei terbaru mereka terkait elektabilitas calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2019. Hasilnya, pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul ketimbang Prabowo-Sandiaga.
"Hasil survei kami mencatat, pasangan Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin mendulang persentase 52,7 persen, ketimbang Prabowo-Sandiaga yakni 28,6 persen. Namun yang mengatakan tidak tahu atau belum menjawab masih cukup tinggi, sebesar 18,7 persen," kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono saat jumpa pers di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018).
Menurut Rudi, hasil survei tersebut menurun ketimbang survei Jokowi dan Prabowo sebelum deklarasi bakal calon wakil presiden. Munculnya nama wakil, dinilai Rudi sebagai penyebab utama turunnya elektabilitas keduanya.
Advertisement
"Jadi, jika Pak Jokowi saja itu 53,9 persen, dan Pak Prabowo saja 28,8 persen. Menurunnya angka ini karena publik merasa wakil yang dipilih dirasa kurang cocok," jelas Rudi.
Kekecewaan publik, lanjut dia, dihasilkan dari nama kedua sosok pendamping tersebut tidak pernah dimunculkan dalam bayangan atau tidak terprediksikan sebelumnya. Nama-nama yang santer seperti Mahfud MD, Anies Baswedan, dan Agus Yudhoyono ternyata tak terpilih.
"Jadi, cawapres mendegradasi karena kedua nama itu tidak pernah masuk bursa, karena keduanya tak pernah diharapkan sebelumnya oleh publik. Publik merasa pilihan itu tidak ideal, makanya hasilnya turun usai mereka dipasangkan," beber Rudi.
Survei ini menjangkau 1.200 responden di seluruh Indonesia. Menggunakan metode multistage random sampling, dengan wawancara tatap muka, survei ini memiliki margin of error 2,98 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan dilakukan selama 13-23 Agustus 2018.