Sukses

Demokrat: Deddy Mizwar dan Lukas Enembe Terancam Sanksi Berat

Dewan Kehormatan (Wanhor) Partai Demokrat juga dikabarkan akan memanggil kader yang tak menjalani keputusan partai.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, Gubernur Papua Lukas Enembe dan mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar terancam sanksi berat. Mereka dianggap tak patuh pada keputusan partai untuk mendukung pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

"Ya tentunya kan ada aturan yang baku di partai. Tergantung dari pada bobot kesalahannya kalau dianggap salah," kata Syarief di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/9/2018).

Lukas Enembe dan Deddy Mizwar terang-terangan mendukung Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Deddy bahkan ditunjuk menjadi juru bicara pasangan itu.

Syarief menjelaskan, ada beragam jenis sanksi yang bisa diberikan kepada kader yang melanggar garis partai. Semua, kata dia, tergantung tingkat kesalahan kader tersebut.

"Kalau terlalu berat ya konsekuensinya berat. (Mendukung pihak lawan) kalau menurut saya berat," ungkapnya.

Dewan Kehormatan (Wanhor) Partai Demokrat juga dikabarkan akan memanggil para kader yang tak menjalani keputusan partai. Menurut anggota Komisi I DPR ini, setiap kader partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus loyal pada setiap keputusan partai.

2 dari 2 halaman

Demokrat Solid

Meski ada kader yang membelot, dia menegaskan internal Demokrat solid mendukung Prabowo-Sandiaga.

"Saat ini kami pastikan itu akan solid karena kita kan memberikan alasan yang cukup rasional mengapa memilih Prabowo," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini