Sukses

Yenny Wahid Tegaskan Belum Bergabung dengan Timses Prabowo-Sandiaga

Yenny Wahid meminta menunggu hingga 23 September 2018, saat dimulainya masa kampanye, untuk memutuskan bergabung ke timses Prabowo atau Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Putri kedua mendiang Presiden ke-4 RI Gus Dur, Yenny Wahid, memastikan belum bergabung ke tim sukses Prabowo-Sandiaga. Yenny mengatakan, sejak awal dirinya memang tidak pernah berencana menjadi bagian dari timses tersebut.

"Memang tidak pernah ada rencana ke arah sana. Kan, dari awal saya sudah bilang bahwa saya belum ambil keputusan," kata Yenny Wahid lewat pesan singkat yang diterima Liputan6.com, Jumat (21/9/2018).

Menurut Yenny, dia belum memutuskan bergabung ke timses Prabowo-Sandiaga atau Jokowi-Ma'ruf Amin karena belum mengetahui pasti visi misi mereka.

Dia pun mengatakan akan menunggu hingga 23 September 2018, saat dimulainya masa kampanye. "Jadi, sampai saya mendengar visi misi resmi dari para calon tanggal 23 itu. Jadi, tunggu saya," jelas dia.

Diketahui sebelumnya, Yenny berencana mengadakan silaturahmi nasional atau silatnas bersama tokoh-tokoh Gusdurian, sebutan untuk para pengagum Gus Dur. Lewat silatnas, Yenny akan meminta pandangan dan tanggapan, ke mana arah suara Gusdurian bermuara.

"Saya kan tidak sendirian, barisan kader Gus Dur ini banyak. Kami akan buat silaturahmi nasional (silatnas), mendengar aspirasi mereka. Jadi, nanti 23 September kita mendengar dulu visi misi para calon seperti apa," kata Yenny Wahid di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis, 13 September 2018.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Susunan Timses Prabowo-Sandiaga

Sebelumnya, Ketua DPP Gerindra Prasetyo Hadi Djojohadikusumo membeberkan nama-nama yang bergabung dalam Tim Badan Pemenangan Nasional pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Untuk ketua tim badan pemenangan sudah final dikomandoi Jenderal (Purn) Djoko Santoso. Sekretaris Tim diisi Waketum PAN Hanafi Rais. Untuk wakil ketua badan pemenangan cukup banyak. Ada Neno Warisman, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera serta para sekjen partai koalisi.

"Cukup banyak, di antaranya Bu Neno, sekjen-sekjen partai semua jadi wakil ketua. Kemudian ada Pak Mardani Ali Sera. Banyak, kurang lebih ada 12 atau 13," kata dia di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 20 September 2018.

Posisi Dewan Pembina Badan Pemenangan diisi oleh Prabowo Subianto, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto.

"(untuk para ketum parpol) ada yang diminta oleh Pak Prabowo jadi ketua penasihat, ada juga yang menjadi ketua pertimbangan, pakar, ada juga. Intinya semua kami coba susun sebaik-baiknya," tuturnya.

Sementara untuk Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa merangkap di semua posisi. Sebab, pengalaman SBY menjabat 10 tahun sebagai Presiden RI dinilai mumpuni.

"Kalau Pak SBY semuanya. Merangkap semuanya. Kemarin Pak Prabowo sudah menyampaikan sebagai godfather. Sepuluh tahun sebagai presiden, Beliau yang mengajari kita semua, membina kita semua, memberi nasihat kita semua. Beliau enggak harus-lah masuk di dalam struktur," paparnya.