Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Ace Hasan Syadzily menilai, pelanggaran penggunaan atribut saat deklarasi kampanye damai Pemilu 2019, pada Minggu 23 September lalu, juga terjadi di kubu Prabowo-Sandiaga.
"Kalau dinilai, ada atribut partai atau calon ya tinggal nanti ditelusuri dugaan itu. Namun kalau kita lihat tak hanya terjadi pada kubu kami saja, tapi kubu Pak Prabowo-Sandi," kata Ace ketika dihubungi merdeka.com, Selasa (25/9/2018).
Politikus Partai Golkar itu meminta Bawaslu membuktikan temuannnya. Sebab, komitmen bersama telah dibuat KPU dan Bawaslu.
Advertisement
Ace menuturkan, dugaan pelanggaran saat kampanye damai terjadi juga oleh pendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, saat itu kader Demokrat ada yang memakai atribut partai.
"Saya kira itu sudah sepakat bersama. Tapi kan bukan hanya kubu kami yang melakukan itu, cuma yang walk out saja Partai Demokrat Pak SBY itu, ada beberapa kadernya yang memakai atribut partai," jelasnya.
Ace tak mempermasalahkan apabila partai meneruskan masalah ini dengan mengadukan ke Bawaslu. "Bukan nggak perlu diperpanjang kalau mau kita surveilans, silakan saja," ucap Ace.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
SBY Walk Out
Sebelumnya, anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja menilai, alasan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meninggalkan arena 'Deklarasi Kampanye Damai' perlu diperiksa lebih dalam.
"Mengenai Pak SBY 'walk out' itu hak kebebasan beliau dalam melakukan ekspresinya. Tetapi kenapa Beliau 'walk out', itu perlu diperiksa. Apakah memang seperti yang diucapkan atau memang teman-teman KPU agak kewalahan saat itu," katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (24/9/2018).
Insiden SBY meninggalkan acara 'Deklarasi Kampanye Damai' yang digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu 23 September 2018, disebabkan oleh adanya aturan yang dilanggar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI selaku penyelenggara acara.
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement