Sukses

Merasa Dibohongi, Politikus Demokrat Minta Prabowo Pecat Ratna Sarumpaet

Melalui akun Facebooknya, Ferdinand menyatakan, mengutuk keras aksi kebohongan yang dilakukan Ratna Sarumpaet.

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean angkat bicara terkait pengakuan Ratna Sarumpaet atas berita penganiayaan aktivis sosial itu. Ratna Sarumpaet yang merupakan juru kampanye Prabowo-Sandiaga, mengaku bahwa luka lebam diwajahnya bukan karena penganiayaan melainkan karena operasi sedot lemak.

Melalui akun Facebooknya, Ferdinand mengutuk keras aksi kebohongan yang dilakukan Ratna Sarumpaet.

Dia merasa menjadi korban kebohongan Ratna dan dirugikan secara hukum.

Oleh karena itu, dia meminta capres dan cawapres Prabowo dan Sandiaga Uno memecat Ratna dari tim pemenangan.

"Meminta polisi memproses Ratna Sarumpaet secara hukum," tulis Ferdinand di akun Facebooknya, Rabu (3/10/2018). Tak lupa dia meminta maaf kepada semua pihak karena sempat membela Ratna.

"Saya minta maaf kepada semua pihak, atas sikap saya yang kemarin membela Ratna Sarumpaet. Pembelaan itu murni sebagai empati rasa kemanusiaan," lanjut Ferdinand.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ratna Ungkap Kebohongannya

Ratna Sarumpaet mengungkap kebohongan yang telah dilakukannya, Rabu sore ini. Kepada masyarakat Indonesia, Ratna mengaku telah menjadi pembuat hoaks terbesar dan membuat negara gempar akibat ulahnya.

"Kali ini saya pencipta hoax terbaik ternyata, menghebohkan semua negeri. Mari kita ambil pelajaran dan bangsa kita ini dalam keadaan tidak baik, seperti yang saya lakukan ini mari kita hentikan. Saya minta maaf," ujar Ratna saat jumpa pers di rumahnya, Jalan Kampung Melayu.

Ratna sebelumnya menyebar hoaks bahwa dirinya telah dianiaya di Bandung, pada 21 September 2018. Sontak hal itu menggemparkan banyak orang, terutama dari pihak Prabowo-Sandiaga.

Bahkan Prabowo langsung menggelar jumpa pers dan berjanji untuk mencari dalang insiden yang ternyata hoaks tersebut.