Sukses

Jika Kebohongan Ratna Sarumpaet Tak Terkuak, Ini Keuntungan Kubu Prabowo

Pada akhirnya kebohongan Ratna Sarumpaet yang terbongkar ini justru merugikan Prabowo.

Liputan6.com, Jakarta Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego menilai skenario kebohongan Ratna Sarumpaet ini dibuat sendiri tanpa melibatkan tim pemenangan Prabowo-Sandiaga. Indria menilai, dengan menyebarkan kebohongan soal penganiayaan itu, dia ingin mendapat panggung dan mencari simpati publik.

"Itu konyol saja, dia mau membuat sensasi tapi rupanya kalah dengan polisi," ujar Indria kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (4/10/2018).

Pada akhirnya, kata Indria, ketika kebohongannya terbongkar, tak akan ada lagi yang percaya pada Ratna Sarumpaet. Namun, kata Indria jika kebohongannya berhasil maka akan menguntungkan Prabowo.

"Dia bagian dari tim sukses Prabowo, tujuannya menjatuhkan Jokowi, kalau akal-akalannya enggak ketahuan, lalu viral tiap hari, maka dianggapnya berhasil dan menguntungkan Prabowo," ucap dia.

Namun, kata Indria pada akhirnya kebohongan Ratna Sarumpaet yang terbongkar ini justru merugikan Prabowo. "Akhirnya dia dipecat," tandas Indria.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Panggung untuk Prabowo

Berbeda dengan Indria, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah justru menilai kebohongan Ratna Sarumpaet bisa Prabowo di Pilpres 2019. Sebab, kata dia, Prabowo yang sempat percaya membela mengakui kesalahan dan meminta maaf karena telah menyebarkan kebohongan Ratna Sarumpaet.

"Saya kira yah, orang-orang akan melihat bahwa Pak Prabowo profesional. Dan itu menurut saya positif gitu. Jadi orang jangan salah. Makanya kalau di politisir, ini panggung bagi Pak Prabowo juga," kata Fahri.

Fahri mengatakan, Prabowo hanya sedang marah melihat pendukungnya babak belur seperti dianiaya. Sehingga, wajar jika Mantan Danjen Kopassus itu terbawa emosi dan mengumumkan ke publik terkait dugaan penganiayaan itu.

"Kemudian Pak Prabowo yang kelihatan kebesaran jiwanya menaggapi ini secara baik, yah kan. Dan dia tentu marah karena tadi itu juga ada peristiwa-peristiwa yang terjadi kepada pendukung dia juga gitu. Akhirnya dia marah tentang itu," ungkapnya.

"Begitu Bu Ratna mengaku di bohongi, Pak Prabowo datang lagi dan mengatakan ini tanggung jawab saya. Karena saya melihat dia langsung mengatakan bahwa dia dianiaya tentu saya marah dan menyatakan kemarahan saya," ucapnya.