Sukses

Hadir di Acara Indonesia Maju Bareng Prabowo, Arsul Wakili Jokowi-Ma'ruf

Jokowi tak bisa memenuhi undangan karena mengisi acara IMF-World Bank di Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani mewakili Jokowi pada acara Silaturahmi dan Visi Kebangsaan Pergerakan Indonesia Maju (PIM) di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Jumat (12/10/2018) malam.

Jokowi tak bisa memenuhi undangan karena mengisi acara IMF-World Bank di Bali.

"Pak Jokowi memohon maaf berhalangan karena masih ada di Bali pertemuan bilateral para kepala negara dan kepala pemerintahan dalam meeting IMF dan World Bank," kata Arsul dalam pidatonya.

Demikian juga Ma'ruf Amin, ternyata telah terjadwal terlebih dahulu sehingga tidak bisa hadir.

"Untuk itu kedua beliau memohon maaf yang sebesar besarnya," sambungnya.

Dalam acara itu hadir Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Lewat Arsul, Jokowi menitipkan salam kepada Prabowo dan para peserta yang hadir.

"Tadi saya mendapatkan WA (Whatsapp) dari Pak Jokowi pertama salam hormat untuk Pak Prabowo Subianto, dan juga doa semoga sehat dan semuanya lancar, dan juga kepada hadirin yang ada diruangan ini," ucapnya.

Sekjen PPP ini mengatakan, TKN Jokowi-Ma'ruf Amin mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar besarnya kepada Dewan Nasional PIM Din Syamsuddin dan jajaran PIM yang menyumbangkan pemikiran dan visi kebangsaan untuk para pasangan capres-cawapres.

Arsul menyebut, sebagian besar visi misi kebangsaan yang disumbangkan PIM hampir sama dengan visi misi Jokowi-Ma'ruf. Dia berharap jika Jokowi terpilih akan menjalankan visi misi dari PIM. Arsul juga berharap, bila PIM memilih Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, visi misi PIM akan di implementasikan untuk bangsa.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

2 dari 2 halaman

Tetap Bersatu

"Kami juga berharap kalau yang diberikan kepercayaan Pak Prabowo Subianto dan Pak Sandiaga semoga menjadi visi dan misi kebangsaan siapapun terpilih sebagai presiden dan wakil presiden," tutur Arsul.

Anggota Komisi III DPR itu menuturkan, selama kampanye enam bulan kedepan hingga 17 April 2019 akan terjadi berbagai dinamika politik.

Namun TKN berharap dan memohon doa agar semua dinamika yang dialami dan dihadapi bisa tetap menyatukan anak bangsa. Serta tidak mempertajam agegrasi diantara sesama.

Reporter: M Genantan 

Saksikan video pilihan di bawah ini: