Sukses

Mendikbud Pastikan Usut Aksi Siswa Menyebut 2019 Ganti Presiden

Kemendikbud akan menggandeng Kemenpora dan Kwarnas Pramuka untuk mencari tahu siapa dan motif dari para siswa menyebut 2019 ganti presiden.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memastikan pihaknya akan mengusut aksi para siswa berseragam pramuka yang menyerukan 2019 ganti presiden.

Menurut dia, Kemendikbud akan menggandeng Kemenpora dan Kwarnas Pramuka untuk mencari tahu siapa dan motif dari para siswa menyebut 2019 ganti presiden.

"Kami sedang lacak. Kami usut sekarang ada di mana itu kejadiannya," kata Muhadjir soal siswa menyebut 2019 ganti presiden, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/10/2018).

Muhadjir menegaskan aksi yang dilakukan para tersebut sangat tidak dibenarkan. Ia pun mengancam akan memberian sanksi tegas apabila ada oknum guru yang sengaja mendoktrin para siswanya agar mendukung pasangan calon tertentu.

"Teguran keras, yang paling berat ya dikeluarkan. Karena itu adalah wilayah pendidikan. Siswa tidak boleh diberi indoktrinasi-indoktrinasi yang belum waktunya, yang tidak sesuai dengan yang seharusnya sebagai seorang siswa," ujar Muhadjir.

 

2 dari 2 halaman

Pantau Ketat

Kemendikbud, kata Muhadjir, akan memantau secara ketat lingkungan sekolah guna mencegah kejadian serupa terulang. Yang pasti, ia menegaskan bahwa lembaha pendidikan dilarang dijadikan tempat berpolitik praktis.

"Kami terus melakukan pemantauan, secara ketat. Tapi masalahnya adalah kejadiannya itu kemungkinan besar di luar sekolah. Menurut aturan yang tidak boleh itu kan di lembaga pendidikan," ucap Muhadjir.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: