Canda Ma'ruf Amin soal Usia: Saya Masih Setengah Baya

MUI Terima Bantuan Rp 7,6 M dari Taiwan untuk Korban Bencana Sulteng — Ketum MUI KH Ma'ruf Amin (kiri) memberi sambutan terkait bantuan Taipei Economic and Trade Office (TETO), Jakarta, Selasa (9/10). TETO menyerahkan bantuan USD 500 ribu atau sekitar Rp 7,6 miliar untuk korban bencana Sulteng. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden Ma'ruf Amin, menghadiri perayaan Hari Santri Nasional di Asrama Haji, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Dalam kesempatan itu, dia sempat bercanda terkait usianya.

Menurut Ma'ruf, usianya tersebut masih setengah baya. Hal ini disampaikannya berdasarkan data dari World Health Organization (WHO).

"Menurut WHO, tua itu dihitung 80. Umur 80-100 tua, 60 sampai 80 disebutnya setengah baya. Jadi, kalau begitu saya belum tua, baru setengah baya kalau menurut WHO," ucap Ma'ruf Amin di lokasi, Selasa (23/10/2018).

Dia lantas mengungkapkan umurnya, untuk membuktikan bahwa dirinya belum berusia tua.

"Sementara saya baru 57, eh 75," canda Ma'ruf yang diikuti tawa oleh yang hadir.

Di sisi lain, dia menyampaikan agar para santri dewasa ini jangan memiliki rasa pesimistis dan patah semangat. Santri harus menatap masa depan yang cerah.

"Santri tidak boleh kecil hati, harus punya masa depan. Harus optimistis. Santri harus bisa jadi apa saja," ungkap Ma'ruf Amin.

2 dari 2 halaman

Bersaing di Dunia Internasional

Cawapres Ma'ruf Amin menghadiri peringatan Hari Santri Nasional ke-2 bersama ulama se-Madura. (foto: dokumentasi tim kampanye pemenangan Jokowi-Ma'ruf)

Dia menegaskan, kehadirannya juga untuk memberikan semangat kepada para santri. Agar mereka bisa mengambil teladan dengan cerita di balik peran santri

"Kita menjaga keutuhan bangsa supaya tidak terjadi konflik-konflik di tengah masyarakat. Oleh karena itu, santri harus berada di garda terdepan," jelas Ma'ruf.

Untuk itu, santri tidak hanya bisa menghapal tulisan-tulisan di Al-Qur'an semata. Namun, harus melengkapi dirinya dengan keterampilan lain.

"Tidak hanya bisa membaca huruf Qur'an, huruf yang ada di kitab-kitab, tapi juga tulisan-tulisan, maksudnya situasi yang ada di dalam kehidupan masyarakat," kata dia.

Kehidupan masyarakat itu, lanjut dia, berskala nasional maupun global, baik politik, ekonomi maupun sosial budaya. Dengan begitu, santri mampu merespons dengan baik.

"Santri sekarang harus menyiapkan diri sesuai tantangan sekarang," kata Ma'ruf Amin.

Saksikan video menarik berikut ini:

Ma’ruf Amin hadiri peringatan Hari Santri Nasional di Tasikmalaya, Jawa Barat, bersama Menkopolhukam Wiranto.

Wapres Ma'ruf Amin Bersama Para Petinggi Negara Hadiri KTT ASEAN Laos

Ma'ruf Amin
Tokoh
Ma'ruf Amin merupakan ulama yang digandeng Jokowi untuk menjadi cawapres dalam Pemilihan Presiden 2019.
Lihat Selengkapnya
Ma'ruf Amin