Sukses

Timses: Jokowi Ingin Kampanye Dibangun Atas Prestasi dan Rekam Jejak

Jokowi juga menekankan untuk menyampaikan kinerja pemerintahan dengan bahasa yang mudah dipahami.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding mengatakan, capres petahana Joko Widodo atau Jokowi menekankan untuk menyampaikan kinerja pemerintahan dengan bahasa yang mudah dipahami. Misalnya, menjabarkan pembangunan infrastruktur yang sudah dilakukan 4 tahun terakhir.

"Jelaskan kita sudah membangun puluhan ribu kilometer jalan tol, itu kan tidak saja dipahami dengan verbal, tapi kalau kita jelaskan dengan jalan ini distribusi barang lancar, jadi efisien, tepat waktu, itu kan jadi paham semuanya," ujar Karding ketika dikonfirmasi, Selasa (23/10/2018).

Sebelumnya, Jokowi mengumpulkan tim kampanye, jubir, dan influencer di Hotel Santika, Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/10/2018).

Ketua DPP PKB itu menyebut, kehadiran Jokowi dalam pertemuan dengan tim kampanye dan juru bicara di Bogor hari ini tak lain karena capres nomor urut 01 itu perlu memberikan prinsip berkampanye ke masyarakat.

"Mulai dari konsen dan narasi apa yang disampaikan," ucap Karding.

Poin kedua adalah berkampanye dengan narasi konstruktif dan beradab. Narasi yang dibangun data, fokus prestasi, rekam jejak dan program.

"Kedua menekankan dalam kampanye konsen dalam narasi yang konstruktif dan beradab, dibangun atas data, serta fokus pada prestasi, jejak rekam, program dan visi misi ya," jelas Karding.

Selain itu, lanjut dia, Presiden juga ingin melawan kebohongan melalui kampanye. Sebab, kebohongan yang berulang bisa diyakini sebagai kebenaran.

Dia menjelaskan, Jokowi percaya bahwa kampanye kebohongan akan mendatangkan mudharat. Sebab berpotensi menciptakan konflik.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

2 dari 2 halaman

Jangan Merusak Demokrasi

Karding menambahkan, Jokowi juga yakin demokrasi bakal rusak dan tercederai dengan narasi kebohongan. Sehingga dia ingin tradisi masyarakat yang menjunjung kejujuran dan persaudaraan dijaga.

Sementara, Jubir TKN Irma Suryani Chaniago mengatakan, para jubir dan influencer juga dititipkan program pemerintah yang telah, sedang dan akan dikerjakan untuk disampaikan ke masyarakat. Tentu dengan berbasis data.

"Bahwa semua program pemerintah yang sudah dilaksanakan, yang sedang dilaksanakan dan yang akan dilaksanakan harus diinformasikan ke publik by data," kata Irma.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com