Sukses

Prabowo-Sandi Keok di Survei LSI, Zulkifli: Prabowo Dibohongi Ratna

Pria yang akrab disapa Zulhasan ini berharap masyarakat bisa menilai secara adil terkait pelibatan Prabowo dalam kasus tersebut. Dia yakin masyarakat bisa membedakan mana yang baik dan buruk.

Liputan6.com, Jakarta - ingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menilai kasus kebohongan aktivis Ratna Sarumpaet akan berpengaruh pada elektabilitas capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno. Berdasarkan survei, kondisi itu bisa saja terjadi jika kepolisian terus menyeret Timses Prabowo-Sandi dalam kasus tersebut.

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Zulkifli Hasan menyerahkan sepenuhnya penilaian pada rakyat. Sebab, menurut Zulkifli, Prabowo hanya sebagai korban.

"Nah tentu juga Pak Prabowo kan bukan sengaja, malah dibohongi oleh Ratna kan? bukan sengaja tapi dibohongi. Jelas itu, jadi mudah-mudahan, lama-lama, publik akan menilai secara jujur," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/10).

Pria yang akrab disapa Zulhasan ini berharap masyarakat bisa menilai secara adil terkait pelibatan Prabowo dalam kasus tersebut. Dia yakin masyarakat bisa membedakan mana yang baik dan buruk.

"Terserah kepada rakyat," ucapnya.

 

2 dari 2 halaman

Kasus Hoax Ratna

Diketahui, Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ikrama Masloman menyebut kasus hoaks Ratna Sarumpaet bakal masalah lama terhadap elektabilitas pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Daya ledaknya lebih besar, ekonomi liberal yang menerpa paslon petahana.

"Kalau kita lihat memang daya ledaknya masih lebih tinggi dari isu lain. Memang masih ada masalah ekonomi tapi memang kasus Ratna Sarumpaet membekas," ujarnya.

Menurutnya, kerugian terhadap Prabowo-Sandiaga baru akan habis jika dalam proses penyelidikan polisi tidak menemukan keterkaitan produksi hoaks Ratna dengan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga. Sentimen terhadap Prabowo tali bakal berkurang.

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com