Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo menganggap pernyataan Presiden Joko Widodo Jokowi soal politikus sontoloyo manusiawi. Selain bisa dimaklumi, menurut Bamsoet, Jokowi juga sudah mengakui hal itu terlontar karena keceplosan.
Ia menilai masalah tersebut tak perlu lagi dipersoalkan. "Saya juga dalam posisi Pak Jokowi akan mengeluarkan dan melakukan hal yang sama," kata dia di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2018).
Baca Juga
Politikus Golkar ini juga menganggap respons kubu oposisi yang mengkritik pernyataan Jokowi sebagai hal lumrah. Apalagi saat ini Indonesia berada di tahun politik.
Advertisement
Jika pihak oposisi menggunakan penyataan Jokowi itu sebagai senjata politik, Bamsoet tak mempersoalkannya.
"Ya namanya lagi dalam suasana pertarungan politik. Yang pasti boleh saja siapapun yang melakukan itu sebagai senjata tetapi rakyat sudah cerdas ya. Dan saya lihat rakyat tidak mempersoalkan itu kok," jelasnya.
Â
Â
Bukan Tanpa Dasar
Seperti diketahui, pada Rabu (24/10), Jokowi dalam pidatonya di ICE BSD, Tangerang Selatan menyampaikan menjelang Pemilu banyak cara yang tidak sehat dilakukan para politikus demi meraih simpati rakyat. Salah satunya dengan memanfaatkan politik kebencian, SARA, dan adu domba. Mereka yang memanfaatkan cara yang tidak sehat ini disebutnya sebagai politikus sontoloyo.
Mengenai penyataan Jokowi terkait politik kebohongan, Bamsoet mengatakan ungkapan itu dikeluarkan Jokowi bukan tanpa dasar.
"Barangkali kita semua bisa menyadari banyak juga dalam suasana pesta demokrasi ini tim kebohongan-kebohongan politik yang sebetulnya tidak perlu. Tapi itulah riil demokrasi. Tapi saya mengimbau jangan sampai hal itu bisa memecah belah antara kita," pungkas Bamsoet.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement