Sukses

Yusril: Sejak Lama Tim Jokowi-Ma'ruf Minta Saya Gabung Tim Lawyer

Yusril mengatakan, Erick telah berdiskusi sejak lama menawarkan posisi sebagai kuasa hukum. Menteri Kehakiman era Gus Dur itu pun mengiyakan dalam pertemuan di Hotel Mulia.

Liputan6.com, Jakarta - Pengacara kondang Yusril Ihza Mahendra membenarkan kabar dirinya menjadi kuasa hukum pasangan calon presiden Jokowi-Ma'ruf Amin.

Yusril bercerita ada peran Erick Thohir yang melobi dirinya untuk bergabung dalam tim pemenangan pasangan capres nomor urut 01 itu.

"Minggu lalu saya bertemu Pak Erick Tohir di Hotel Mulia, Jakarta. Dia menyampaikan salam Pak Jokowi kepada saya, dan saya pun menyampaikan salam saya kepada Pak Jokowi melalui Pak Erick. Kami bincang-bincang dan Pak Erick menanyakan kepastian apakah saya bersedia menjadi lawyer-nya Jokowi-Ma’ruf Amin," ujar Yusril melalui keterangan tertulisnya, Senin (5/11/2018).

Yusril berkata, Erick telah berdiskusi sejak lama menawarkan posisi sebagai kuasa hukum. Menteri kehakiman era Gus Dur itu pun mengiyakan dalam pertemuan di Hotel Mulia.

"Akhirnya saya memutuskan setuju dan menjadi lawyernya beliau itu," imbuhnya.

Menurut Yusril, Erick menawarkan posisi sebagai kuasa hukum tanpa imbalan alias pro bono. Dia pun menjelaskan pernah menerima tawaran serupa ketika pasangan Prabowo-Hatta menggugat hasil Pilpres ke Mahkamah Konstitusi 2014 lalu.

"Saya menerima menjadi lawyernya Pak Jokowi - Pak Ma’ruf sebagai lawyer professional," kata Ketum PBB itu.

2 dari 2 halaman

Tidak Terlibat Dalam Timses

Sebagai pengacara profesional, Yusril menegaskan tidak terlibat dalam Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf. Apalagi, dalam struktur TKN sudah ada divisi hukum tersendiri. Dalam waktu dekat akan ada surat kuasa dari pihak Jokowi-Ma'ruf.

"Sedangkan saya adalah profesional lawyer yang berada di luar struktur," kata Yusril.

Dia pun mengaku tujuannya menerima pinangan timses Jokowi-Ma’ruf karena ingin Pemilu dan Pilpres berjalan adil dan semua pihak taat hukum yang berlaku. Tugas yang diembannya tak cuma membela klien tapi juga memberikan masukan dan pertimbangan hukum agar klien tak salah melangkah.

"Menjadi lawyer bukan berarti harus membenarkan yang salah dan/atau menyalahkan yang benar. Pemihakan saya adalah pada hukum dan keadilan. Jika ada hak-hak Pak Jokowi dan Pak Ma’ruf yang dilanggar, beliau dihujat, dicaci dan difitnah misalnya, tentu saya akan melakukan pembelaan dan menunjukkan fakta-fakta yang sesungguhnya atau sebaliknya, agar segala sesuatunya dapat diletakkan pada proporsi yang sebenarnya," jelasnya.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Â