Liputan6.com, Jakarta Elektabilitas atau tingkat keterpilihan pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin mengungguli pasangan nomor 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Jawa Barat. Padahal, pada Pilpres 2014, Jokowi kalah dari Prabowo di tanah Pasundan.
Hal itu terungkap dalam survei yang dirilis Indopolling Networking. Direktur Indopolling Wempy Hadir mengatakan, survei yang dilakukan selama periode Oktober 2018 dengan sampel sebanyak 1.200 responden itu, menghasilkan Jokowi-Ma'ruf meraih 28,8 persen dan Prabowo-Sandiaga 23,7 persen.
"Sedangkan yang masih menyatakan rahasia 29,8 persen. Dan belum memutuskan adalah 17,8 persen," ucap Wempy di Cikini, Jakarta, Selasa (6/11/2018).
Advertisement
Untuk top of mind, masih kata dia, survei yang menggunakan metode multi stage random sampling dan dengan margin of error plus minus 2,8 persen tersebut masih menempatkan Jokowi-Ma'ruf di posisi teratas.
"Berdasarkan top of mind, Jokowi-Ma'ruf sebanyak 27 persen, Prabowo-Sandiaga 21,4 persen. Sedangkan yang masih menyatakan rahasia 22,4 persen dan belum memutuskan atau tidak tahu sebesar 29,2 persen," jelas Wempy.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kata Gerindra dan PDIP
Ketua DPP Gerindra Agnes Marcelina mengatakan, hasil survei yang dilakukan di internal partainya tidak jauh berbeda, khususnya di daerah Jawa Barat. Namun, menurut dia suara Prabowo-Sandiaga meningkat seiring rajinnya tim turun ke bawah.
"Memang hasilnya tidak jauh berbeda, khususnya untuk Garut dan Tasik (Tasikmalaya), kemudian Ciamis dan Pangandaran. Tapi setelah turun satu setengah bulan, tingkat responden publik, antusias terhadap pasangan nomor urut 02 itu, terutama di Garut, memang meningkat," ungkap Agnes.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Bambang DH mengaku bersyukur dalam hasil tersebut. Tapi masih banyak pekerjaan rumah, yang menurutnya harus diselesaikan.
"Cukup menggembirakan. Karena Pilpres 2014 Jabar kalah. Tapi masih banyak pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan. Mesin partai harus digedor lagi," Bambang memungkasi.
Advertisement