Sukses

Sekjen Gerindra: Prabowo Tulus Minta Maaf ke Warga Boyolali

Muzani menjelaskan, sebenarnya Prabowo tidak berniat untuk melecehkan atau merendahkan warga Boyolali.

Liputan6.com, Jakarta Capres nomor urut 02 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, meminta maaf atas candaannya tentang tampang Boyolali diusir jika masuk hotel bintang lima. Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, ucapan permintaan maaf Prabowo itu tulus dari hati.

"Biarlah itu menjadi ranah hukum. Dan saya kira apa yang dilakukan oleh Pak Prabowo kemudian menyampaikan maaf sesuatu yang sangat tulus," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/11).

Muzani menjelaskan, sebenarnya Prabowo tidak berniat untuk melecehkan atau merendahkan warga Boyolali. Kata dia, Prabowo hanya berusaha untuk membeberkan adanya ketimpangan di Indonesia.

"Bahwa ada keterasingan antara kemajuan hotel dan gedung-gedung tinggi dengan tingkat kemiskinan. Pak Prabowo ingin menggambarkan terasing kira-kira seperti itu. Jadi, maksudnya bahwa kemajuan tidak boleh mengasingkan dari masyarakat," ungkapnya.

Menurut dia, dalam kasus ini bisa saja ada oknum yang sengaja memotong video untuk kepentingan kampanye. Terutama, lanjut dia, dalam suasana Pilpres 2019.

"Kalau bagian itu yang dipotong dalam kampanye terus diviralkan seolah-olah merendahkan masyarakat Boyolali, ya itu bagian dari kampanye untuk mengalihkan perhatian Pak Prabowo terhadap memberdayakan masyarakat dengan sebuah isu yang dipelintir," ujarnya.

"Dan itu dalam situasi kampanye begini ya bisa-bisa dan kejadian, kemudian dituntut minta maaf," ucapnya.

 

2 dari 2 halaman

Prabowo Minta Maaf

Diketahui, capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, meminta maaf karena pidatonya soal tampang Boyolali menuai polemik. Bahkan, karena pidato itu, demo-demo di Boyolali menolak permintaan menolak kedatangan Prabowo.

Pertanyaan maaf itu soal Prabowo dalam bentuk Vlog bersama Koordinator Jubir Prabowo-Sandiaga, Dahnil Ahzar Simanjuntak. Dahnil mengunggah vlog itu di akun media sosial Twitter-nya, Selasa (6/11).

Prabowo menjelaskan, tidak ada niat sedikit pun untuk menghina warga Boyolali. Menurut dia, konteks bicaranya sebagai seorang keluarga dengan para pendukung yang hadir pada waktu itu.

"Cara saya kalau bicara falimilier, istilahnya mungkin bahasa sebagai teman. Audiens pada waktu itu enggak terlalu besar hanya 400-500an orang, kader dari partai koalisi, peresmian kantor pemenangan," jelas Prabowo.

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com