Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir angkat bicara soal penunjukan Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacara capres dan cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin. Mantan bos Inter Milan itu sebelumnya disebut Yusril sebagai orang yang ditunjuk Jokowi untuk melobi.
Dalam lobi tersebut, Erick mengaku sama sekali tidak ada kesepakatan politik. "Pak Yusril sudah menyebutkan bahwa posisi beliau itu pribadi, beliau ingin membantu sebagai profesional," ujar Erick di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (8/11/2018).
Erick enggan membeberkan lebih detil proses lobi tersebut. Dia pun tak menyebut mengapa Yusril yang akhirnya ditunjuk sebagai penasihat hukum pribadi pasangan calon presiden nomor urut 01.
Advertisement
Dia hanya menjelaskan bahwa Yusril adalah pengacara profesional yang memiliki rekam jejak panjang di bidang advokat. Layaknya Ketua Kadin Rosan Roeslani, Ketua HIPMI Bahlil Lahadalia, serta Yenny Wahid, Yusril memberikan kepercayaan kepada Jokowi-Ma'ruf punya pertimbangannya sendiri.
"Dan ini tidak mungkin nama-nama yang sekarang mendukung seperti Yenny Wahid hanya buta mendukung seorang calon pemimpin, pasti dia berpikir dia calon pemimpin yang terbaik," imbuhnya.
Erick tak masalah dengan posisi Yusril yang masih mendampingi proses hukum eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Menurutnya, meski dalam posisi yang berbeda sebelumnya, saat bersatu dalam barisan maka bakal menyatu.
"Ibarat saya juga kemarin jadi ketua Asian Games bagaimana kita punya visi menyatukan bangsa, hari ini harus memilih di posisi yang saya yakini kan juga berbeda. Nah itu juga bagian dari profesional saja," pungkasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sudah Lama Melobi
Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf. Pekan lalu dia menerima tawaran Erick Thohir yang sudah lama melobinya.
"Minggu yang lalu saya bertemu Pak Erick Tohir di Hotel Mulia, Jakarta. Pak Erick adalah Ketua Timsesnya Pak Jokowi. Pak Erick menyampaikan salam Pak Jokowi kepada saya, dan sayapun menyampaikan salam saya kepada Pak Jokowi melalui Pak Erick. Kami bincang-bincang dan Pak Erick menanyakan kepastian apakah saya bersedia menjadi lawyernya Pak Jokowi-Pak Kiai Maruf Amin dalam kedudukan beliau sebagai paslon Capres-cawapres," kata Yusril.
Yusril berkata, Erick telah berdiskusi sejak lama menawarkan posisi sebagai kuasa hukum. Menteri kehakiman era Gus Dur itu pun menyanggupi dalam pertemuan di Hotel Mulia.
Advertisement