Liputan6.com, Jakarta - Cawapres Sandiaga Uno mengunjungi pondok pesantren Bustanul Ulum KH Abdullah Yaqien di Mlkorejo, Puger, Jawa Timur, Senin (26/11). Sandi kagum pesantren yang berdiri sejak tahun 1890 tersebut bisa melakukan swasembada pangan.
Sandi mengatakan, hampir semua yang dikonsumsi para santri dan keluarga merupakan hasil kebun dari wilayah pesantren. Mulai dari jagung, beras, ikan, dan kebutuhan pokok lainnya.
"Pesantren lebih dari sekadar tempat menuntut ilmu. Tapi juga penerapan dari hidup mandiri. Berdiri di kaki sendiri. Menurut Pak Kiai Syamsul Arifin, semua yang dimakan santri dan keluarga merupakan hasil produksi yang dibudidayakan di pesantren. Ini membuat saya kagum. Ini merupakan contoh swasembada pangan," kata Sandi.
Advertisement
Ponpes yang dipimpin oleh KH Syamsul Arifin itu juga bisa mengelola airnya sendiri. Sandi ingin ponpes lainnya bisa mencontoh kemandirian tersebut. Contoh yang baik ini pun bisa ditiru dalam mengelola negara Indonesia.
"Mereka tidak bergantung pada fluktuasi harga di luar. Kami, Prabowo Subianto dan Sandi Uno, ingin bangsa ini bisa berdiri sendiri, tidak tergantung pada orang luar. Bangsa ini kaya dan melimpah bukan hanya sumber daya alam, tapi juga tenaga kerjanya," ujar Sandi.Â
"Tahun 2020 kita akan mendapatkan bonus demografi. Jika ini tidak dibenahi sekarang, bangsa ini hanya akan jadi penonton bukan pemain," Sandi melanjutkan.
Ponpes ini hanya meminta solusi energi listrik kepada Sandi agar kemandirian pondok pesantren bertambah lengkap dan supaya masyarakat sekitar bisa memanfaatkan.
"Tadi Pak Kiai meminta solusi dalam masalah listrik ini. Ada solusinya dengan menggunakan energi surya. Jika sudah terpenuhi energi di pesantren, kelebihan tenaganya akan diberikan kepada masyarakat sekitar, ini esensi Islam Rahmatan Lil Alamin, Islam yang memberikan berkah pada semesta alam," pungkas Sandiaga.
Reporter:Â Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com