Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan Prabowo Subianto selalu mendukung kemerdekaan Palestina. Hal itu, ia katakan terkait dengan ucapan Prabowo yang mengaku menghormati pemindahan Kedutaan Australia dari Tel Aviv ke Yerussalem namun sempat salah artikan oleh beberapa media asing ataupun dalam negeri.
"Pandangan lawan politik yang menuduh Prabowo-Sandi mendukung penjajahan Israel di Palestina sangat menyesatkan dan berbau fitnah," kata Fadli dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/11).
Fadli menegaskan tidak ada ucapan Prabowo yang mendukung penjajahan Palestina. Ia menilai tuduhan ke Prabowo yang menilai pemindahan Kedutaan Australia bukan urusan Indonesia itu fitnah.
Advertisement
"Jika dasarnya pernyataan Pak Prabowo dalam wawancara door stop di acara International Economic Forum, jelas sangat keliru. Tak ada pernyataan Pak Prabowo, baik eksplisit maupun implisit, yang mendukung penjajahan Israel di Palestina. Tuduhan tersebut menyesatkan," ujarnya.
"Sejak dulu Pak Prabowo pendukung Palestina merdeka bahkan ikut membantu masyarakat Palestina dalam berbagai kesempatan secara moril maupun materiil," sambungnya.
Menurutnya, redaksional Prabowo sangat jelas saat di acara tersebut menegaskan Indonesia sebagai pendukung Palestina. Serta itu pernyataan pertama yang terlontar sebelum pernyataan Prabowo terkait pemindahan Kedutaan Besar Australia.
"Sehingga, tuduhan bahwa Prabowo-Sandi mendukung penjajahan Israel di Palestina, lebih sebagai upaya pemelintiran opini sebagian media yang sengaja diresonansi oleh lawan politik," paparnya.
Fadli menegaskan pihaknya mengutuk keras agresi dan pendudukan Israel terhadap Palestina. Kata dia, sikap Israel ke Palestina tidak bisa di tolerir lagi.
"Ini sikap resmi kami. Dan secara tertulis, agenda tersebut menjadi fokus di dalam visi misi Prabowo-Sandi. Tepatnya di dalam Program Aksi Bidang Politik, Hukum, dan Hankam," ucapnya.Â
Fakta Pernyataan Prabowo
Tudingan tersebut bermula saat Prabowo menghadiri Indonesia Economic Forum (IEF), Rabu (21/11/2018), di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat. Saat sesi tanya jawab, seorang jurnalis ABC menanyakan dua hal kepada Prabowo.
Liputan6.com kembali membuka rekaman tersebut dengan seksama. Berikut kutipan sesi tanya jawab Prabowo dan jurnalis ABC.
"Given your military background, what do you think about the idea of Australia supported by the US to build naval base in PNG? Should Indonesia be concern? (Dari latar belakang militer bapak, bagaimana pendapatnya terkait ide Australia didukung Amerika terkait membangun pangkalan militer angkatan laut di Papua Nugini? Haruskah Indonesia konsen terhadap hal terkait?" tanya jurnalis ABC.
"My second question, what do you think about Australia plan to move embassy from Tel Aviv to Jerussalem? (Pertanyaan kedua, apa pendapat bapak tentang pemindahan kedutaan Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem?)" ujar jurnalis tersebut melanjutkan pertanyaannya.
Prabowo lantas menjawab satu per satu pertanyaan tersebut.
"Is there a plan to build naval base in PNG? You know PNG is very close with Australia for traditionally, i think is matter Australia, PNG, and US. I dont think is matter and concern for us,(Ada rencana membangun pangkalan militer laut Australi di Papua Nugini? Kita tahu Papua Nugini sangat dekat dengan Australia secara tradisional, saya pikir itu urusan mereka, Australia, Papua Nugini, dan Amerika, saya pikir itu bukan urusan dan konsen kita ya)," jawab Prabowo.
"And their decision i have not read, that they want to move their embassy, to Jerussalem, of course we as being support of Palestinian people, we of course have our own opinions but Australia as independen and sovereign country and we must respect their sovereingty. (Terkait pemindahan kedutaan, saya belum membaca soal keputusan itu. Kita sebagai pendukung Palestina, kita tentu punya pendapat sendiri, tapi Australia juga merupakan negara independen dan berdaulat, maka kita harus menghormati mereka)," jelas Prabowo.
Â
Reporter:Â Sania Mashabi
Sumber: Merdeka.com
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement