Liputan6.com, Jakarta - Capres Prabowo Subianto bertemu para penyandang disabilitas di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Selain bersilaturahmi, mereka juga meluapkan aspirasinya supaya para penyandang disabilitas bisa berkontribusi kepada negara.
"Singkat saja tentang apa yang Bapak (Prabowo) lakukan ketika nanti jika menjadi presiden, jawaban kata kuncinya: saya akan bermitra dengan penyandang disabilitas, akan mengajak disabilitas untuk mewujudkan itu," kata Ketua Komunitas Disabilitas Indonesia Eka Setiawan usai pertemuan, Selasa, 4 Desember 2018.
Baca Juga
Eka menyebut, para penyandang disabilitas ingin Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas diimplementasikan dengan efektif. Caranya membuat peraturan pemerintah. Hal itu pun dijadikan masukan kepada Prabowo.
Advertisement
"Justru kami terjemahkan bukan dukungan, tapi memberi masukan. Kami datang ke sini memberikan PR ke Beliau," ucapnya.
"Beliau orangnya tidak janji. Makanya ketika ini kami juga sudah siap, pertemuan ini akan berlanjut, yang akan memberikan masukan ke Beliau secara bertahap,"Â ucap Eka.
Para penyandang tersebut juga ingin negara membuat Komisi Nasional Disabilitas. Tujuannya, supaya kaum disabilitas mudah mengakses segala profesi di bidangnya masing-masing, serta bisa diikutsertakan dalam pengambilan keputusan kebijakan negara.
"Teman-teman coba buka UUD 8 Tahun 2016 itu, di ketentuan umum nomor 20, menteri yang dimaksud adalah bidang sosial. Artinya kami ditempatkan hanya di urusan sosial. Padahal kan bicara disabilitas bukan masalah sosial, tapi apakah kami tak bisa jadi pengusaha, enggak boleh kami berkecimpung di pertanian?" tuturnya.
Di kesempatan sama, Wasekjen DPP Partai Gerindra Sudariono menyebut Partai Gerindra merupakan salah satu inisiator yang menginisiasi UU Disabilitas tahun 2016.
Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa Prabowo benar-benar peduli. Prabowo juga ingin mengajak para disabilitas menjadi mitra pemerintah bila terpilih jadi Presiden.
"Jadi, memang kegiatan ini kegiatan silaturahmi dan memang Pak Prabowo dan keluarga semua sudah membina, sudah bergaul dengan rekan-rekan ini sejak lama, bukan didasari kepentingan politik sesaat. Kepedulian ini sudah ada sejak dulu," pungkasnya.
Â
Merasa Terhormat
Sementara itu, Prabowo Subianto mengaku senang bisa berdialog dan bersilaturahmi dengan Komunitas Disabilitas Indonesia.
Ketua Umum Gerindra itu menyebut keluarganya sangat dekat dengan para penyandang disabilitas. Karenanya, Partai Gerindra berjuang maksimal di parlemen guna mewujudkan dan melahirkan UU No 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas.
"Keluarga saya, Pak Hashim Djojohadikusumo, sudah lama sekali menaruh perhatian yang besar kepada kaum disabilitas. Dari awal Partai Gerindra berjuang keras membela dan memajukan keadaan kepentingan kaum disabilitas Indonesia," kata Prabowo.
Dia menekankan bahwa fokus perjuangan yang dijalankan bersama Sandiaga Uno adalah untuk menciptakan kesempatan yang sama bagi seluruh rakyat Indonesia dalam mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.
"Kita menginginkan semua warga negara, termasuk kaum disabilitas, memiliki kesempatan yang besar dan sama untuk menempuh kualitas hidup sebaik-baiknya di bumi Indonesia ini," tutur Prabowo.
Mantan Danjen Kopassus itu menuturkan, tujuan pendiri-pendiri bangsa dalam mendirikan sebuah negara dan bangsa merdeka untuk melindungi segenap seluruh tumpah darah bangsa Indonesia.
Karena itu, perlindungan setiap warga negara adalah tujuan sebuah negara, baik perlindungan fisik, kesehatan, keamanan dan lainnya.
"Jadi, itulah tugas bagi siapa pun yang memimpin bangsa dan negara ini. Karena itu, ini adalah sebuah kehormatan, bahwa kita bisa berjuang bersama untuk memajukan kualitas hidup saudara saudara sekalian. Kita telah buktikan di DPR bersama partai partai koalisi bahwa kita berjuang bersama-sama kalian," ucapnya.
Dalam pertemuan itu, Prabowo didampingi Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi seperti Fuad Bawazier, Titiek Soeharto dan Wasekjen DPP Partai Gerindra Sudaryono.
Prabowo juga memberikan buku berjudul Paradoks Indonesia versi Braille untuk dibagikan kepada para penyandang disabilitas tunanetra yang hadir dalam acara tersebut.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Â
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Advertisement