Luhut Panjaitan: Survei Internal, Suara Jokowi-Ma'ruf Masih Lemah di Banten

Lihat Kemeja Motif Unik Jokowi Saat Cek Kesehatan di RSPAD — Bakal calon presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) dan KH Ma'ruf Amin (tengah) saat tiba di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (12/8). Jokowi mengenakan kemeja unik bertuliskan 'Bersih, Merakyat, Kerja Nyata'. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pengarah Bravo 5, salah satu tim kampanye Jokowi-Ma'ruf, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan, pihaknya melakukan survei internal, untuk melihat elektabilitas, isu-isu, dan kekuatan di daerah, terkait pasangan nomor urut 01 itu.

Dia mengakui bahwa masih ada daerah-daerah yang sulit ditaklukkan Jokowi. Salah satunya di Banten.

Ketua MPR RI: Terima Kasih Joko Widodo-Ma’ruf Amin

"Ada beberapa daerah yang masih rawan. Mungkin di Banten. Tapi Jawa Barat, kita margin of error. Yang lainnya kita menang mutlak," kata Luhut usai memberikan pengarahan dalam Rakernas I Bravo 5, di Hotel Golden Boutique, Jakarta, Sabtu (8/12/2018) malam.

Saat ditegaskan kenapa suara Banten turun, padahal ada sosok Ma'ruf Amin, dia menegaskan, Ketua Majelis Ulama Indonesia itu, belum berkampanye disana.

"Ya belum turun. Tapi nanti, begitu beliau turun, saya kira banyak pengaruhnya," ungkap Luhut.

Sebelumnya, beberapa lembaga survei dalam hasil penelitian terakhir menunjukkan suara pasangan calon Jokowi-Ma'ruf unggul. Meski demikian mengalami stagnasi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Suasana menyejukan terjadi saat KH Ma'ruf Amin melaksanakan ibadah haji. Calon wakil presiden tersebut bertemu dengan beberapa politikus Senayan yang selama ini kerap bersuara lantang kepada pemerintah Joko Widodo atau Jokowi.

2 dari 2 halaman

Ma'ruf Amin Belum Berkampanye

Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir mengatakan, hal ini lantaran Ma'ruf Amin belum bergerak alias berkampanye.

"Kan Abah (panggilan akrab Ma'ruf Amin) belum bergerak, belum kampanye. Kalau nanti Abah kampanye, wuih," ucap Erick dalam acara Workshop Nasional TKN-TKD Jokowi-Ma'ruf.

Dia mengungkapkan, selama ini yang dilakukan Ma'ruf hanya bersilahturahmi. Serta menguatkan basis terlebih dahulu.

"Silahturahmi sama kampanye beda. Kalau udah datang ke pasar itu, baru. Ini baru check and balance," jelas Erick.