Sukses

Ini yang Dibahas Timses Prabowo - Sandiaga dengan KPU

Timses Prabowo-Sandiaga mempertanyakan temuan Kemendagri soal 31 juta penduduk yang belum masuk daftar pemilih tetap (DPT).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ahmad Muzani, bersama para Sekjen dari koalisi tim sukses pasangan nomor urut 02 sambangi Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat. Kedatangan mereka untuk memastikan hak seluruh pemilih terpenuhi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Terlihat Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso, dan tim pemenangan Prabowo-Sandi Pipi Sopian, Sudirman Said, dan Habiburokhman. Kata Muzani, pihaknya sengaja hadir di KPU untuk memastikan nama-nama dari pemilih sudah masuk terdaftar.

"Pertama, untuk memastikan bahwa pada Rabu, 17 April tahun depan, seluruh WNI yang telah memenuhi syarat memilih dapat menggunakan hak pilihnya. Kami datang ke KPU pastikan tidak boleh ada satu warga negara pun yang tercecer, tidak menggunakan hak pilihnya, padahal dia telah memiliki kesempatan menggunakan hak pilih," kata Muzani di lokasi, Senin (10/12/2018).

"Sekali lagi kita betul-betul menginginkan di last minute ini sebelum betul-betul diketok, pemilih yang memang harus dijamin negara lewat KPU untuk memilih betul-betul punyak haknya untuk memilih, jadi niatannya itu," sambung Hinca mempertegas kedatangannya.

Selain itu, Priyo Budi Santoso yang menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga mengatakan, kehadirannya juga membicarakan terkait temuan Kementerian Dalam Negeri soal 31 juta penduduk yang belum masuk daftar pemilih tetap (DPT).

"Jadi kami tadi konsentrasi untuk mempertanyakan kembali tentang 31 juta yang tiba-tiba disodorkan oleh Dukcapil, karena kami masih berasumsi masih ada pertanyaan besar. Jangan-jangan ini pintu masuk penggelembungan ataukah apa, kami memastikan," kata Priyo.

 

2 dari 2 halaman

Pemilu Jurdil

Menurut Priyo, KPU telah menelusuri angka tersebut. Penelusuran sudah mencapai 90 persen. Menurut Priyo, KPU akan menggelar pertemuan kembali terkait masalah itu.

"Tadi dari jawaban KPU kita sedikit merasa nyaman, karena KPU ikut mencoba menelusuri ini semua. Kita akan menunggu sebelum diumumkan," ujar dia.

KPU, kata Priyo, akan mengundang pihaknya termasuk dari kubu Jokowi-Ma'ruf atau partai politik untuk ikut menelusuri masalah ini.

"karena kita menginginkan adanya pemilu yang jurdil. Kami juga jujur saja masih mempertanyakan sampai hari ini motif dukcapil yang tiba-tiba menyodorkan angka 31 juta itu, ya wajar karena kami menginginkan ini adalah pemilu yang jurdil dan bermartabat," kata Priyo.

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com.

 

Saksikan video menarik berikut ini: