Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Raja Juli Antoni menganggap, Kubu Prabowo telah berulangkali menggunakan istilah yang tidak pas dalam membangun narasi demokrasi.
"Narasi yang keluar sangat buruk penuh permusuhan dan memecah belah," ucapnya pada wartawan melalui keterangan tertulis, Selasa (11/12/2018).
Baca Juga
Ia mencontohkan, dalam menamakan kantor pemenangan saja, Kubu Prabowo menggunakan nama ‘Pos Pertempuran.’
Advertisement
Selain itu, Amien Rais juga menyebut Pemilu 17 April mendatang sebagai ‘Perang Baratayudha’ dan ‘Armagedon.’
"Jauh sebelumnya Pak Amien malah menggunakan istilah ‘Perang Badar.’ Sekali lagi narasi yang dikembangkan buruk, penuh permusuhan dan memecah belah," tukas Raja Juli.
Menurut Raja, pada intinya Pemilu adalah mekanisme damai dan kompetisi biasa untuk mencari pemimpin terbaik.
Yaitu, seseorang yang akan melayani rakyat selama lima tahun.
"Dengan mudah, bila Kubu Pak Prabowo memahami prinsip demokrasi, cukup kantor pemenangan mereka sebut Rumah Solidaritas, Posko Gotong Royong, Posko Relawan, dan istilah-istilah menyimbolkan sebuah kompetisi sehat dan fair play," tandasnya.