Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono membenarkan elektabilitas capres Prabowo dan Jokowi hanya selisih 4 persen. Itu adalah hasil blusukan Prabowo-Sandi ke daerah. Dukungan juga terus bertambah dengan adanya acara reuni 212.
"Benar. Itu pertimbangannya sekarang dengan hasil keliling Pak Prabowo, Pak Sandi. Terus kemarin dengan ada acara reuni 212 itu juga menambah," kata Ferry saat dihubungi merdeka.com, Rabu (12/12/2018).
Politikus Partai Gerindra itu tidak mempercayai sampel maupun hasil lembaga survei lain. Dia yakin pada Januari-Februari ke depan, elektabilitas Prabowo-Sandi bisa terus meroket.
Advertisement
"Saya sih lebih percaya 7 juta orang atau berapa juta orang kemarin 212 adalah sampel bahwa pemilih Prabowo-Sandi itu membesar, dari pada percaya sama 1.400 responden yang dibuat LSI Denny JA," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ma'ruf Amin Tak Menolong Jokowi?
Ferry pun menilai, ditariknya Ma'ruf Amin sebagai cawapres tak ampuh untuk menambah elektabilitas Jokowi. Justru dalam pilpres ini Jokowi terlihat bekerja sendiri. Ditambah, kata Ferry, saat ini Jokowi sudah tak punya terobosan yang bisa menaikkan elektabilitasnya.
"Mau ngambil suara milenial sama perempuan ada Pak Sandiaga Uno, mau gembar gembor soal infrastruktur sekarang banyak yang ditangkap tangkapin korupsi infrastruktur," ucapnya.
"Pak Jokowi sering marah-marah mungkin ada tekanan untuk terus mempertahankan kekuasaan akhirnya dia pada saat yang sama melihat elektabilitasnya gak naik-naik ada kemungkinan malah cenderung turun," ujar Ferry.
Â
Advertisement