Liputan6.com, Jakarta - Timses Prabowo-Sandiaga kembali menemukan potensi data pemilih tetap (DPT) ganda. Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyerahkan 1,6 juta DPT ganda tersebut kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Data yang kami terima kami masih temukan potensi kegandaan. Ada 1.686.837 potensi ganda," kata Muzani di kantor KPU RI, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (13/12/2018) malam.
Ia menjelaskan, DPT ganda ditemukan dari data pemilih tetap hasil perbaikan ke-1 (DPTHP-1) yang 4 angka digit NIK (Nomor Induk Kependudukan) pada data tersebut masih ditutupi bintang.
Advertisement
"DPTHP-1 KPU telah menyerahkan 186.832.449, itu kami terima meskipun 4 angka NIK masih ditutup," ucapnya. "Apakah mungkin (potensi ganda) karena masih ditutup 4 angka NIK," tambah Muzani.
Wakil Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi ini mengatakan, potensi DPT ganda terbesar terdapat di Pulau Jawa. Dia meminta KPU kembali mencermati data tersebut supaya penyelenggaraan pemilu 2019 berjalan bersih dan transparan.
"1,6 juta, itu terbesar ada di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat. Setiap provinsi ada. Potensi itu apakah benar atau tidak kami sudah serahkan oleh KPU untuk di cermati. Kami juga akan mengecek itu besok, di kantor ini apakah benar atau tidak," kata Muzani.
Â
KPU Terbuka
Pada kesempatan sama, Ketua KPU Arief Budiman mengatakan pihaknya terbuka menerima temuan data ganda dari partai politik. KPU akan bersama-sama melakukan pengecekan dengan membuka seluruh NIK pada data pemilih.
KPU juga akan melakukan rapat dengan partai politik peserta pemilu sebelum penetapan DPT final pada 16 Desember.
"Kami akan tetap menindaklanjuti temuan-temuan yang disampaikan malam ini, besok KPU juga akan membuka diri, membuka data untuk bisa dicermati dan dilihat bersama-sama antara penyelenggara pemilu dan peserta pemilu," pungkas Arief.
Reporter: Muhammad Genantan SaputraÂ
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement