Sukses

Hashim Masuk Daftar Orang Terkaya, Timses Jokowi: Gitu Kok Ngaku Duafa

Hashim Djojohadikusumo masuk daftar orang terkaya Indonesia. Hashim berada di urutan 35 dari total 50 orang terkaya yang dilansir Forbes.

Liputan6.com, Jakarta Nama Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Hashim Djojohadikusumo, masuk daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes. Hashim berada di urutan 35 dari total 50 orang terkaya yang dilansir.

Masuknya nama Hashim ini mengundang reaksi dari timses Jokowi-Ma'ruf Amin. Juru bicara tim Jokowi-Ma'ruf, Irma Suryani Chaniago, mengingatkan pernyataan Prabowo-Sandiaga yang mengaku kekurangan dana kampanye.

"Bukannya mereka bertiga bagian dari konglomerasi Indonesia? Jangan ingkari rezeki Allah, nanti Allah murka dan ambil kembali. Di satu sisi, Presiden Jokowi malah enggak masuk daftar orang terkaya di Indonesia, apalagi Ma'ruf Amin," ucap Irma kepada Liputan6.com, Jumat (14/12/2018).

Dia pun menyinggung juga soal pernyataan Sandiaga yang menyebut dirinya kaum duafa lantaran sulitnya mencari dana kampanye.

"Gitu kok ngaku duafa. Malu dong dengan kaum duafa Indonesia. Kalau kaum duafa Indonesia potretnya seperti Prabowo-Sandiaga, kenapa selama ini teriak-teriak Indonesia banyak orang miskin. Itulah kalau ngomong suka asbun," jelas Irma.

Sementara, juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf lainnya, Ace Hasan, melihat konteks penggalangan dana adalah soal yang wajar. Bahkan, dilakukan oleh orang terkaya di Amerika Serikat Donald Trump kala itu.

"Saya kira, konteks penggalangan dana, saya itu soal yang wajar. Sama hal dengan negara demokrasi maju, itu juga dilakukan oleh misalnya oleh orang terkaya di Amerika, salah satunya Donald Trump. Wajar saja," jelas Ace.

Namun, dia mengingatkan, jangan sampai mengeluh ke publik bahwa kekurangan dana kampanye.

"Wajar jika ada penggalangan dana. Tapi saya kira enggak begitu, tidak harus menunjukkan kekurangan dana. Jadi, biasa-biasa saja," pungkasnya.

 

2 dari 2 halaman

Mengaku Duafa

Sebelumnya, Cawapres Sandiaga Uno mengeluh sulitnya mengumpulkan dana kampanye. Sehingga dia dan Prabowo terpaksa meminta bantuan kepada para relawannya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu pun mengakui jika Prabowo-Sandi seperti kaum dhafa yang tak punya dana untuk kebutuhan Pilpres 2019.

"Kami akui, Prabowo-Sandi ini duafa," kata Sandi.

Dia juga mengeluh kekurangan dana kampanye. Menurut dia, Prabowo-Sandi belum bisa mengakses sumber-sumber keuangan untuk kebutuhan dana kampanye pada Pilpres 2019. Meski begitu, Sandi tak menjelaskan sumber keuangan tersebut.

"Pak Prabowo dan saya sekarang berusaha sekuat tenaga, karena banyak sekali sumber-sumber daya (uang) yang kami harapkan bisa kita realisasikan sampai hari ini belum juga bisa kita akses (dapat)" kata Sandi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: