Sukses

Gerindra: Tagar SandiwaraUno Berlebihan

Riza mengingatkan, semua pihak tetap menjaga persatuan dan kesatuan jelang Pemilu 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menilai kemunculan tanda pagar (tagar) SandiwaraUno yang viral di media sosial sebagai hal yang berlebihan.

"Apa sih? Ngapain sih kita mau bikin berita begitu? Apa untungnya bagi Sandi? Itu kan bagian dari dinamika, silakan. Jangankan ke pasar. Kamu di rumah berkumpul, bapak ibu anak tanya aja, jangan jangan satu rumah tidak satu pilihan. Itu kan biasa," kata Riza saat dihubungi, Jumat (14/12).

Meski begitu, anggota Komisi II DPR menganggap wajar jika ada perbedaan pilihan di masyarakat. Namun dia mengingatkan, semua pihak tetap menjaga persatuan dan kesatuan jelang Pemilu 2019. Dia berharap usai Pemilu suasana di masyarakat bisa kembali kondusif.

"Selesai 17 April damai lagi, baik lagi, sama sama membangun bangsa," ungkap dia.

Sedangkan terkait tuduhan playing victim dari kubu pasangan capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin terhadap Sandiaga, Riza membantahnya. Ia menegaskan kubu Prabowo-Sandi bukan tim yang kurang kerjaan.

"Masa seolah-olah kita playing victim. ngapain? genit amat kaya kurang kerjaan. Enggak begitu lah mainnya. Justru kita liat apa itu, oh ada yg tidak medukung sampai bikin tulisan seperti ini. Ya biasa aja. kita temui saja, kita hadapi," ucap dia.

 

2 dari 2 halaman

Trending di Twitter

Diketahui, tagar SandiwaraUno ramai dibicarakan di jagat Twitter. Warganet membincangkan video penolakan cawapres Sandiaga Uno di pasar di Sumatera Utara.

Muncul video diduga anggota tim media Sandiaga melarang anggota timses mencopot poster penolakan kehadiran bekas Wagub DKI Jakarta itu.

Reporter: Sania Mashabi

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Â