Liputan6.com, Jakarta - PARA Syndicate menganalisis 12 hasil survei terkait elektabilitas capres-cawapres dari lembaga survei yang dianggap kredibel. Setelah menarik regresi linear dari data-data tersebut, tren elektabilitas capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf, menunjukkan penurunan.
Namun, hal itu berbeda terhadap capres-cawapres Prabowo Subianto- Sandiaga Uno yang justru mengalami kenaikan. Seluruh survei yang dianalisis itu menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah responden sekitar 1.500 orang.
Hasil survei yang dipakai berasal dari lembaga-lembaga seperti, Alvara, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Y-Publica, Indikator, dan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC). Kemudian, Populi Center, Litbang Kompas, serta Median.
Advertisement
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Jusuf Kalla mengatakan, hasil survei tersebut justru menjadi bahan survei oleh tim TKN.
"Banyak sekali sebenarnya survei-survei. Tapi dari banyak survei itu kita simpulkan satu sama lainnya. Jadi (hasil) survei, disurvei lagi. Hasil survei kita gabungkan lagi, tetap positif," kata Jusuf Kalla usai melakukan evaluasi 2 bulan kampanye di kediamannya Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Senin (17/12) malam.
"Ya kita tidak bicara angka-angka (berapa persen) tapi positif," tambahnya.
Sementara itu, Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Pramono Anung mengaku, mesti hasil beberapa lembaga survei menyebut pasangan Jokowi-Ma'ruf mengalami penurunan. Tapi tak mempengaruhi tren positif Jokowi-Ma'ruf.
"Enggak (alami penurunan), surveinya sebenarnya kalau mau jujur apa yang disampaikan oleh beberapa lembaga survei yang mengumumkan ke publik itu relatif belum ada perubahan secara signifikan terhadap perbedaan. Saya enggak cerita berapa hasilnya ya, toh dari hasil perbedaan itu tidak berubah secara signifikan," ujar Pramono.
Â
Kredibel
Dengan adanya hasil tersebut, dia mengaku jika TKN tetap berpegangan terhadap lembaga survei yang dianggap lebih kredibel.
"Saya berpegangan pada lembaga-lembaga survei yang kredibel yang sudah mengumumkan kepada publik. Walaupun hasil kami tidak jauh berbeda dengan apa yang diumumkan oleh publik," sebutnya.
"(Belum tembus angka 60 persen) Ya kan masih ada undecided voternya. Kalau undecided voter dihitung proporsional, mudah-mudahan (tembus 60 persen)," tutup Pramono.
Â
Reporter:Â Nur Habibie
Advertisement