Sukses

Ma'ruf Amin Akui Sempat Dibully Saat Terima Jadi Cawapres Jokowi

Menurut Ma'ruf, mereka sempat menyatakan bahwa dirinya bukan lagi seorang ulama yang harus dipercaya lantaran hendak masuk ke dalam pemerintahan.

Liputan6.com, Jakarta - Ma'ruf Amin mengaku sempat dibully sejumlah pihak saat dirinya maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo alias Jokowi. Bahkan, pihak tersebut menggunakan dalil saat membully Ma'ruf.

"Bahkan ada dalil yang dipakai," ujar Ma'ruf Amin di DPP PPP, Jakarta Pusat, Minggu (6/1/2019).

Menurut Ma'ruf, mereka sempat menyatakan bahwa dirinya bukan lagi seorang ulama yang harus dipercaya lantaran hendak masuk ke dalam pemerintahan.

"(Mereka mengatakan) kalau ulama itu bisa dipercaya selama tidak bergabung dengan pemerintah. Jadi saya dianggap bukan ulama lagi," ujarnya.

Padahal, menurut Ma'ruf Amin, tak ada salahnya ulama menjadi bagian dari pemerintahan. Saat berada dalam pemerintahan, ulama bisa menjadikan negara semakin baik.

"Karena dia akan melaksanakan tugas-tugas Allah. Membangun kemaslahatan, kemanfaaatan, dan menghilangkan kemudharatan di bumi," kata dia.

2 dari 2 halaman

Siap Debat

Ma'ruf Amin menyatakan siap menghadapi debat pilpres yang akan diselenggarakan pada 17 Januari 2019. Dia mengaku sudah koordinasi dengan tim materi debat yang dipimpin langsung oleh Erick Thohir.

"Tadi pagi tim materi debat pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin datang ke sini untuk memberikan masukan tentang persiapan debat. Karena itu, Pak Jokowi dan saya sudah siap untuk mengikuti debat yang akan datang," ujar Ma'ruf Amin di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (6/1/2019).

Dia tak bisa membeberkan siapa saja tim materi yang tergabung dalam tim pakar Jokowi-Ma'ruf. Namun, dia mengaku sudah menyiapkan jawaban-jawaban soal hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.

"Semua kita perhatian. Semuanya, tidak ada yang tidak memperoleh perhatian, karena semuanya penting," kata Ma'ruf Amin.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: