Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga, membuka isi pertemuan tertutup timnya bersama Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dia mengatakan, kubu Prabowo meminta debat capres-cawapres dihapuskan.
"Mereka minta tidak ada debat. Yang ada penyampaian visi misi, di dalam rapat. Jadi visi-misi, habis itu enggak ada debat, kita enggak mau. Pihak mereka takut debat," ucap Arya di Posko Cemara, Jakarta, Senin (7/1/2019).
Politisi Partai Perindo ini menuturkan, pihaknya kemudian menolak mentah-mentah usulan tidak ada debat. Pasalnya, bisa tercipta komunikasi satu arah.
Advertisement
"Masa pidato? Nanti pidatonya nakut-nakutin. Pusing kita. Jadi ini kita mau meluruskan faktanya," ungkap Arya.
Ia menegaskan, Jokowi-Ma'ruf tak pernah takut menyampaikan visi-misi. "Ini diplintir kita takut visi-misi. Visi-misi kecil bos, hanya satu arah. Kita mau perdebatan itu ada pendalaman. Ada pertanyaan dari masing-masing pihak," jelas Arya.
Â
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mubazir
Sementara itu, terkait penyampaian visi-misi yang tak diagendakan di dalam debat, menurutnya, KPU sudah memfasilitasi.
"Makanya kita minta, supaya visi-misi tidak redundant (mubazir), toh sudah ada di debat penyampaian visi-misi, ngapain lagi capres bikin. Cukup timses saja, apalagi dua acara berbeda," kata Arya.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Prabowo Subianto dalam pidatonya di Yogyakarta menyebut elit di Jakarta Rai Gedhek (bermuka tebal).
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement