Liputan6.com, Jakarta - Markas Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kedatangan aktivis Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo). Mereka berdiskusi masalah hoaks yang merebak saat ini.
Aktivis Mafindo, Anita Hayatunnufus Wahid dalam pemaparannya mengajak masyarakat untuk tabayun jika mendapatkan informasi bohong atau hoaks, apalagi berupa ujaran kebencian. Dia menyebutkannya sebagai siskamling digital.
Baca Juga
"Kami mengajak seluruh komponen bangsa siskamling digital. Tolong laporin saja. Polisi punya aplikasi siber polisi, Menkominfo punya tempat menerima aduan. Mafindo juga bisa memverifikasi," kata Anita di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (9/1/2019).
Advertisement
Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini menjelaskan, kontestasi politik membuat masyarakat terbelah dan rasa kemanusiaan tereduksi lantaran berbeda pilihan.
Hasil diskusi dengan peneliti lembaga survei pun menyebutkan, hoaks politik tidak memiliki dampak signifikan untuk menggaet pemilih. Dampaknya hanya merusak hubungan dan menyuburkan permusuhan antara dua pendukung pasangan calon masing-masing.
"Ternyata tidak berpengaruh. Hoaks diproduksi dibuat dan dinikmati kelompok yang sama," kata Anita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terinspirasi
Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni, mengapresiasi Mafindo yang menaruh perhatian terhadap masalah hoaks.
Terinsipirasi Mafindo, PSI bakal merambah daerah-daerah yang masih rawan hoaks untuk mensosialisasikan bahaya hoaks.
"Kita identifikasi daerah atau provinsi mana yang rawan hoaks. Nanti kalau diizinkan kita selenggarakan dengan mafindo dan relawan," kata Raja Juli.
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement